Video seorang bocah merengek hingga membanting sepeda motor viral di media sosial (medsos). Peristiwa itu disebut terjadi di kawasan RTH Rantau Baru, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Bocah tersebut berboncengan dengan temannya yang seumuran. Mereka menumpangi sepeda motor bebek matik berwarna putih.
Keduanya tidak mengenakan helm dan tak bermasker. Bocah yang mengemudi tersebut sempat membanting sepeda motor dan hampir menangis setelah disetop personel Polisi Lalu Lintas (Polantas).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasat Lantas Polres Tapin Iptu Guntur Setyo Pambudi menjelaskan peristiwa tersebut terjadi saat anggotanya berjaga dan melaksana kegiatan rutin di sepanjang kawasan RTH Rantau Baru pada Sabtu (5/12) sore. Saat itu anggota Satlantas Polres Tapin melihat dua bocah belasan tahun berboncengan dan langsung menyetopnya.
![]() |
"Kedua anak tersebut tidak menggunakan helm dan belum cukup umur dan mengendarai di jalan raya. Parahnya, keduanya tidak pakai masker, melanggar protokol kesehatan," jelas Iptu Guntur saat dihubungi detikcom, Selasa (8/12/2020).
Dia mengatakan awalnya petugas menyetop untuk memberikan teguran kepada bocah tersebut. Namun, di luar dugaan, tiba-tiba bocah tersebut emosional dan membanting sepeda motor yang ditungganginya.
Bagaimana polisi menindak kedua bocah tersebut? Silakan baca di halaman selanjutnya.
Peristiwa ini terekam dan videonya viral di medsos. Bocah tersebut sempat mewek. Untuk meredakan amarah sang bocah, anggota Satlantas yang menyetop ini lalu membawa kendaraan tersebut ke pinggiran jalan lainnya.
![]() |
Bocah tersebut terlihat masih tak terima karena disetop petugas. Tapi dia pun mengikuti polisi yang membawa sepeda motornya. Sementara itu, temannya yang diboncengkan hanya bisa terdiam.
"Selanjutnya kami memberikan pembinaan dan memanggil orang tuanya. Bagaimana juga, mereka masih anak-anak dan harus diberi arahan agar tidak mengulangi perbuatan yang bisa merugikan diri sendiri dan orang lain. Selain tidak memiliki SIM, dia tidak pakai helm dan tidak pakai masker. Kan bahaya di saat pandemi COVID-19 ini," jelas Guntur.