Pekanbaru -
Video ambulans bertulisan 'Front Pembela Islam (FPI)' masuk ke halaman sebuah rumah sakit (RS) saat terjadi kericuhan banyak beredar di grup WhatsApp (WA). Banyak narasi yang menyertai video tersebut.
Dalam video berdurasi 1 menit 54 detik, terlihat ada banyak orang, termasuk tenaga kesehatan, di halaman RS tersebut. Tenaga kesehatan tampak mengenakan alat pelindung diri berupa baju, sarung tangan, face shield, hingga penutup kepala.
Di halaman pintu masuk RS, terlihat sejumlah tandu dijejerkan di tanah. Suasana dalam video tersebut terlihat dalam kondisi gaduh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlihat sejumlah tenaga kesehatan mengenakan alat pelindung diri (Screenshot video viral) |
Terdengar banyak orang berteriak histeris melihat ke arah luar RS. Sementara itu, di luar RS terlihat ada asap membubung yang diduga berasal dari tembakan gas air mata.
Kemudian, masuk sebuah mobil ambulans berwarna putih dengan tulisan FPI di bagian samping. Selain itu, tampak ada sosok gambar orang di bagian samping belakang ambulans tersebut.
Berbagai narasi ikut disertakan dalam pengiriman video tersebut. Beberapa di antara disebut kejadian terjadi di RS Polri dan ada yang menyebut peristiwa terjadi di sebuah RS di Purwakarta, Jawa Barat.
Pemuda mengenakan jaket almamater melintas di sebuah baliho bertulis Awal Bros (Screenshot video viral) |
Jika diamati, dalam video tersebut juga terlihat sejumlah pemuda yang mengenakan jaket sejenis jaket almamater. Kemudian dalam sebuah sekuen, terlihat plang tulisan Awal Bros.
Simak video 'FPI Datangi RS Polri: Jika Diserahkan, Jenazah akan Dibawa ke Petamburan':
[Gambas:Video 20detik]
Hasil penelusuran video viral tersebut dapat dilihat di halaman selanjutnya.
Ditelisik lebih mendalam, ternyata video tersebut adalah salah satu rangkaian aksi penolakan omnibus law UU Cipta Kerja (Ciptaker) di area DPRD Riau pada Kamis (8/10). Aksi saat itu berujung ricuh dan polisi berusaha membubarkan massa.
Saat itu demo di area DPRD Riau mulai ricuh setelah mahasiswa merasa kecewa karena tak menemui titik temu saat berdialog dengan pimpinan DPRD Riau. Massa lalu melemparkan sejumlah barang ke arah DPRD Riau.
Aparat kemudian memaksa mahasiswa bubar. Mahasiswa bertahan, lantas polisi menembakkan gas air mata berulang kali. Hingga pukul 16.30 WIB, polisi masih berupaya membubarkan paksa mahasiswa.
Ambulans bertuliskan FPI ditahan aparat karena menerobos kerumunan massa yang berdemo tolak omnibus law di DPRD Riau. (Chaidir Tanjung/detikcom) |
Terdengar dentuman suara tembakan gas air mata berulang kali pecah di kawasan gedung DPRD Riau. Mobil water cannon juga dikerahkan menyemprotkan air ke arah massa. Akibatnya, massa kocar-kacir.
Berita kericuhan yang terjadi terkait demo penolakan omnibus law UU Ciptaker di area DPRD Riau dapat dibaca di sini.
Ambulans FPI dan ambulans lain hilir mudik mengevakuasi massa ke RS Awal Bros. Diketahui, RS Awal Bros berada satu ruas jalan dengan gedung DPRD Riau, yakni di Jalan Jenderal Sudirman, Tengkerang Selatan, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Riau. Kedua gedung ini hanya berjarak sekitar 500 meter.
Mobil ambulans berlambang FPI tersebut pun akhirnya dihentikan paksa aparat. Sebab, imbas aksi penolakan UU Ciptaker, Jalan Sudirman di depan DPRD Riau sudah disterilisasi dari kendaraan. Namun mobil berwarna putih bergambar Habib Rizieq tersebut melintas di Jalan Sudirman.
Dua orang dalam ambulans tersebut diamankan polisi dan dimintai keterangan (Chaidir Tanjung/detikcom) |
Aparat lalu memaksa berhenti mobil ambulans berlambang FPI itu saat menerobos Jalan Sudirman di depan gedung DPRD Riau. Ada dua pria di dalam mobil tersebut, yakni satu orang sopir dan rekannya. Setelah dihentikan, keduanya dipaksa turun dari mobil.
Mobil Mitsubishi L300 tersebut akhirnya diamankan pihak aparat. Kedua pria yang belum diketahui identitasnya itu ditahan aparat keamanan.
Berita soal ambulans FPI diamankan karena menerobos jalanan depan DPRD Riau dapat dibaca di sini.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini