Appi-Rahman Janjikan Fasilitas Publik untuk Anak Muda Agar Tak Terpengaruh Narkoba
Untuk paslon nomor urut 2, Appi-Rahman, panelis debat menyoroti kasus maraknya remaja di Kota Makassar yang menjadi kurir narkoba. Permasalahan ini kemudian merembet ke aksi kejahatan lainnya, seperti anak di bawah umur yang terlibat aksi begal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kasus anak berhadapan hukum di Kota Makassar khususnya yang dijadikan kurir narkoba dan menjadi begal. Data pada 2016, Polrestabes Makassar menunjukkan dominasi anak di bawah umur. Pada Juni 2019, penyidik Polrestabes Makassar merilis data kasus pencurian dengan kekerasan dan begal yang melibatkan anak di bawah umur sekitar 60 orang," kata moderator debat membacakan pertanyaan panelis.
Panelis melanjutkan, pada Desember 2020 Satreskrim Polrestabes Makassar menangkap 11 begal sadis yang beraksi di lima lokasi berbeda di Kota Makassar. Mirisnya, sembilan anak dari pelaku begal sadis tersebut adalah anak di bawah umur.
"Bagaimana strategi Anda meminimalkan keterlibatan anak sebagai begal dan kurir narkoba di Kota Makassar," tanya panelis debat ke Appi-Rahman.
Mengawali jawabannya, Appi mengakui masalah kasus kriminal begal memang masih menjadi persoalan serius di Kota Makassar. Untuk itu, menurut Appi, persoalan begal di Makassar tidak bisa diselesaikan hanya dengan slogan. Anak-anak muda harus diberdayakan.
"Bagaimana kita bisa memberikan pendekatan yang lebih daripada mereka (anak-anak muda) tidak melakukan kegiatan-kegiatan apa-apa sehingga mereka mempergunakan waktunya ke dalam hal-hal yang negatif," kata Appi.
Appi lalu menyebut pihaknya ke depan akan menjadikan pendekatan keagamaan menjadi tumpuan untuk kehidupan generasi muda.
Selain itu, jika terpilih menjadi Wali Kota Makassar, Appi berjanji akan membangun fasilitas publik untuk generasi muda. Appi mencontohkan, anak-anak band di Kota Makassar masih banyak yang tidak punya tempat untuk menyalurkan aspirasinya.
"Kita tidak punya tempat untuk anak-anak, sehingga mereka harus balapan liar di tengah jalan raya. Ke depan, pembangunan yang namanya sirkuit, yang namanya tempat-tempat pagelaran seni, harus memang, harus ada di Makassar," ujarnya.
"Dan yang kedua, prestasi-prestasi anak sekolah ini harus diapresiasi dengan maksimal supaya mereka menganggap ini adalah target pencapaian yang harus mereka dapatkan," pungkasnya.
(nvl/jbr)