Sebelumnya Satgas Tinombala menindak tegas dua anak buah Ali Kalora pada Selasa (17/11) pagi. Kedua buron yang tewas tersebut adalah Wawan alias Aan alias Bojes dan Aziz Arifin alias Aziz.
Barang bukti yang diamankan Satgas Tinombala di antaranya 1 pucuk senjata revolver, 2 buah bom lontong, 20 butir munisi 5,56 mm, 4 butir munisi revolver, 1 buah GPS, 1 buah kompas, 2 buah head lamp, 6 buah korek api, kunci motor, uang tunai Rp 360 ribu, 1 renceng antinyamuk, 9 buah baterai, 3 bungkus kopi, 2 pasang sepatu, 2 tas selempang, 2 tas gendong, 1 buah terpal, 1 sisir dari jarum, 1 cermin, 2 sikat gigi, dan pakaian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, terjadi pembunuhan sadis terhadap satu keluarga di Sigi, Sulteng. Korban ada yang dibakar hingga ditebas.
Pemerintah mengutuk keras tindakan tersebut. Kapolri Jenderal Idham Azis memerintahkan jajarannya menindak tegas Ali Kalora dan kawan-kawan.
"Saya sudah bilang ke anggota, tindak tegas mereka (Ali Kalora dkk). Jika ketemu lalu mereka melawan, tembak mati saja," kata Idham melalui keterangan tertulis, Senin (30/11).
Idham memastikan perburuan Ali Kalora cs sudah dilakukan. Polisi, sebut dia, akan mencari tempat persembunyian mereka.
"Kita akan cari sejumlah tempat yang selama ini jadi persembunyian kelompok Ali Kalora," ujar Idham.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pembunuhan sadis di Sigi itu sebagai tindakan biadab.
"Tindakan yang biadab itu jelas bertujuan untuk menciptakan provokasi dan teror di tengah-tengah masyarakat yang ingin merusak persatuan dan kerukunan di antara warga bangsa," kata Jokowi dalam siaran YouTube Sekretariat Presiden.
(idh/jbr)