Maradona Pernah Kritik Paus dan Minta Atap Emas Vatikan Dijual

Maradona, Politik, dan Agama

Maradona Pernah Kritik Paus dan Minta Atap Emas Vatikan Dijual

Danu Damarjati - detikNews
Minggu, 29 Nov 2020 08:40 WIB
Maradona menemui Paus Fransiskus pada 1 September 2014 (AFP)
Maradona menemui Paus Fransiskus pada 1 September 2014 (Foto: dok. AFP)
Jakarta -

Jantung Diego Armando Maradona memang sudah berhenti berdetak, namun cerita-cerita mengenai El Piblo de Oro (Si Anak Emas) bakal terus menggetarkan hati pemujanya. Di luar lapangan hijau, Maradona adalah tokoh yang kritis terhadap siapa saja. Dia pernah mengkritik Paus dan Vatikan.

Dikutip dari Insider, Maradona mengatakan pernah kecewa terhadap Paus Yohanes Paulus II (masa kepausan 1978-2005). Pada 2000, Maradona mengunjungi Vatikan.

Daily Mail melaporkan, Maradona kecewa terhadap sambutan Paus di Vatikan. Soalnya, Maradona tidak diberi rosario khusus, namun diberi rosario yang sama seperti pengunjung-pengunjung lain saat itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maradona kemudian ngomel-ngomel saat ditanya reporter pada 5 tahun sesudahnya. Dia mengaku muak dengan hiasan langit-langit emas di dalam bangunan Vatikan. Maradona tidak habis pikir bagaimana Vatikan bisa peduli terhadap orang miskin bila atap-atap Vatikan berhiaskan emas seperti itu.

"Saya telah ke Vatikan dan melihat langit-langit emas. Kemudian, saya mendengar Paus bilang bahwa gereja peduli terhadap anak-anak miskin. So? Jual saja langit-langit itu, Kawan!" demikian kata Maradona kepada The Independent pada 2005.

ADVERTISEMENT

Pada 2016, Maradona kembali bertemu dengan Paus, kali ini adalah Paus Fransiskus. Ada pertandingan amal sepakbola pada saat itu. Maradona kembali mengulang kritik yang sama seperti 10 tahun sebelumnya.

"Saya sudah ke Vatikan dan melihat atap emas, dan saya katakan kepada diri saya bagaimana bisa seseorang bisa menjadi anak bangsat seperti itu dengan hidup di bawah atap emas dan kemudian pergi dengan perut kenyang ke negara-negara miskin dan mencium anak-anak (di negara miskin yang dikunjungi)? Saya berhenti untuk percaya," kata Maradona.

Tonton video 'Patung Maradona Bersayap, Tanda Penghormatan Seniman Italia':

[Gambas:Video 20detik]



Selanjutnya, Maradona kembali ke keimanannya berkat Paus Fransiskus:

Pada 2014, Maradona kena batunya. Dia dikritik banyak orang gara-gara menyebut Paus Yohanes Paulus II sebagai 'anak lonte'.

Pada tahun-tahun selanjutnya, dia menyebut Paus Fransiskus (suksesor Paus Yohanes Paulus II), yang juga orang orang Argentina, telah menguatkan imannya yang sempat terpuruk.

"Saya telah terseret jauh dari gereja, tapi Francisco membawa saya kembali," kata Maradona dilansir El Pais.

Maradona memang punya banyak julukan. Misalnya, El Piblo de Oro, El D10S! (Sang Dewa/Tuhan), dan yang terakhir adalah 'suara dari orang yang tak punya suara'. Julukan terakhir itu diucapkan Maradona untuk menyebut diri sendiri. Maradona yang tumbuh di kawasan miskin pinggiran Buenos Aires memang senantiasa bersimpati kepada kaum papa.

Untuk membantu anak-anak, Paus Fransiskus menaruh perhatian pada dunia pendidikan. Namun untuk memasuki pendidikan, olahraga juga penting.

"Saya yakin hari ini pendidikan tanpa olahraga bakal susah dibayangkan. Olahraga adalah bagian dari pendidikan, bagian dari kita semua, ini adalah soal bagaimana kita tumbuh besar, tentang keluarga dan negara," kata Paus Fransiskus sebelum pertandingan amal sepakbola pada 2016. Pada saat itu Paus Fransiskus melihat Maradona sang bintang olahraga sebagai orang yang selalu muda.

Paus Fransiskus adalah orang Argentina dan fans klub sepakbola San Lorenzo. San Lorenzo adalah rival dari klub tempat Maradona pernah bermain, yakni Boca Juniors. Meski begitu, Paus Fransiskus dan Maradona tetap berhubungan baik, bahkan Maradona menyebut Paus Fransiskus-lah yang membuatnya 'beriman lagi'.

Halaman 2 dari 2
(dnu/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads