.webp)
Bejat betul Abd Nasir alias Anas. 10 Janda menjadi korban pemerkosaan oleh pria 37 tahun ini. Untuk melancarkan kejahatannya, obat racikan digunakan.
Kepada korban, Anas mengaku sebagai pegawai di instansi pemerintahan. Dia memang menyasar janda sebagai mangsanya.
"Sasaran pelaku adalah perempuan berusia 40 ke atas atau janda yang menggunakan aplikasi Tantan dan Facebook," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Agus Khairul kepada wartawan, Senin (23/11) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menawarkan obat herbal kepada korban untuk menyembuhkan segala penyakit. Obat itu terbuat dari CTM dan obat insomnia.
Mulut manisnya membuat perempuan terperdaya. Korban berinisial NI kena tipu yang berawal dari aplikasi kencan. NI mengonsumsi obat tipuan itu saat bertemu di Hotel Gelora, Kolaka, Sulawesi Tenggara, pada 17 November pukul 01.00 WITa.
"Akibatnya, korban langsung tidak sadarkan diri, kemudian disetubuhinya 2 kali," kata Agus Khairul.
Tega betul si Anas ini. NI yang berusia 43 tahun itu diperkosanya dua kali. Sebelumnya, dia menjanjikan kepada korban akan dinikahi.
Barang-barang korban diambilnya. Korban ditinggalkan di hotel dalam kondisi tidak sadarkan diri. Belakangan, korban tewas akibat obat racikan Anas.
 Anas ditangkap di Makassar usai cekoki obat dan setubuhi wanita hingga tewas di Kolaka, Sultra (dok. Istimewa). |
Selanjutnya, Anies ternyata beraksi jahat di berbagai daerah:
Anas ditangkap polisi di Makassar. Polisi mengamankan dari tangan Anas, ada ponsel Android dan cincin emas yang merupakan barang milik korban. Ada pula barang bukti 25 butir kapsul insomnia, 1 strip pembungkus obat, dan 1 lembar kertas isi ramuan herbal
Ternyata, Anas sudah beraksi jahat di berbagai daerah. Dia menipu janda-janda bermodalkan akun media sosial dan aplikasi kencan.
"Hasil pemeriksaan yang kami lakukan ini pelaku telah melaksanakan atau melakukan hal-hal dengan modus serupa ini di berbagai daerah, ada di Sulawesi Selatan, Kalimantan, dengan modus yang sama," kata Kasubag Humas Polres Kolaka Bripka Riswandi saat dimintai konfirmasi, Rabu (25/11/2020).
Selama beraksi, sambung Riswandi, Anas setidaknya sudah menaklukkan hingga tak kurang dari 10 orang wanita. NI adalah korban terakhirnya.
"Tersangka memang sudah melakukan beberapa kali di tempat lain dengan modus yang serupa. Ada sekitar 10 korban," kata Riswandi.
