Abd Nasir alias Anas, yang kerap mengincar janda untuk dicekoki obat racikan dan disetubuhi, ternyata tidak hanya beraksi di Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), tempat korban wanita NI (43) tewas. Anas juga beraksi di wilayah Kalimantan dan Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Hasil pemeriksaan yang kami lakukan ini pelaku telah melaksanakan atau melakukan hal-hal dengan modus serupa ini di berbagai daerah, ada di Sulawesi Selatan, Kalimantan, dengan modus yang sama," kata Kasubag Humas Polres Kolaka Bripka Riswandi saat dimintai konfirmasi, Rabu (25/11/2020).
Bermodalkan akun media sosial dan aplikasi kencan, Anas pun dengan mudah berkenalan dengan para calon korbannya. Selanjutnya dia akan mengajak calon korban bertemu dengan berbagai macam bujuk rayuan, termasuk mengajak korban menikah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Modus operandi pelaku ini adalah mengenal korban melalui media sosial dan mengajak bertemu, mengaku sebagai duda dan sebagainya, mengaku bekerja sebagai PNS," kata Bripka Riswandi.
Selama beraksi, sambung Riswandi, Anas setidaknya sudah menaklukkan hingga tak kurang dari 10 orang wanita.
"Tersangka memang sudah melakukan beberapa kali di tempat lain dengan modus yang serupa. Ada sekitar 10 korban," kata Riswandi.
Simak selengkapnya soal awal mula aksi Anas terungkap di halaman selanjutnya>>>
Namun modus Anas tak sepenuhnya mulus. Pasalnya, wanita berinisial NI sebagai korban terakhir di Kolaka, Sultra, tewas setelah dicekoki obat racikan milik pelaku tersebut.
"Cuma yang untuk korban ini hasilnya fatal karena sampai meninggal," tutur Riswandi.
Diberitakan sebelumnya, Anas tertangkap oleh Tim Jatanras Polrestabes Makassar dan jajaran personel Polres Kolaka saat berada di sebuah hotel di Jl Lompobattang, Makassar, pada Minggu (22/11). Dalam keterangan awal, polisi juga terungkap bahwa Anas memang kerap mengincar janda sebagai calon korbannya.
"Sasaran pelaku adalah perempuan berusia 40 ke atas atau janda yang menggunakan aplikasi Tantan dan Facebook," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Agus Khairul kepada wartawan, Senin (23/11).