Napoleon: Tommy Sumardi Telepon Azis Syamsuddin saat Bertemu Saya

Sidang Kasus Djoko Tjandra

Napoleon: Tommy Sumardi Telepon Azis Syamsuddin saat Bertemu Saya

Luqman Nurhadi Arunanta - detikNews
Selasa, 24 Nov 2020 19:46 WIB
Irjen Napoleon Bonaparte mendatangi Pengadilan Tipikor, Jakarta. Kedatangannya untuk menjadi saksi di sidang Tommy Sumardi terkait perkara suap Djoko Tjandra.
Irjen Napoleon Bonaparte. (Foto: Ari Saputra)
Jakarta -

Mantan Kadiv Hubinter Polri Irjen Napoleon Bonaparte mengungkap pertemuan pertamanya dengan Tommy Sumardi yang didakwa menjadi perantara suap Joko Soegiarto Tjandra alias Djoko Tjandra. Dalam pertemuan itu, Tommy disebut Napoleon sempat menelepon Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin.

Awalnya Napoleon mengaku ditemui Tommy Sumardi bersama dengan Brigjen Prasetijo Utomo di ruang kerjanya. Saat itu, menurut Napoleon, Tommy Sumardi mengklaim sudah mendapat restu Kabareskrim Polri.

"Tidak lama pada saat itu terdakwa (Tommy Sumardi) mengatakan kepada Brigjen Prasetijo silakan bintang 1 keluar dari ruangan, ini urusan bintang tiga sehingga Brigjen Prasetijo keluar menunggu di ruangan sespri, sehingga saya berdua dengan terdakwa di ruangan," ujar Napoleon saat bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Raya, Jakarta Pusat, Selasa (24/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu Tommy Sumardi, menurut Napoleon, meminta bantuannya mengecek status red notice Djoko Tjandra. Napoleon mengaku tidak langsung percaya.

"Saya masih belum yakin dan tidak mudah memang meyakinkan untuk urusan sebesar ini. Bercerita terdakwa bahwa beliau ke sini sampai bisa membawa Brigjen Prasetijo Utomo ke ruangan saya itu juga menjadi pertanyaan saya. Kok bisa ada orang umum membawa seorang brigjen polisi untuk menemui saya dan brigjen ini mau," ujar Napoleon.

ADVERTISEMENT

"Lalu dia bercerita, terdakwa mengatakan, ini bahasa terdakwa bukan bahasa saya, menceritakan kedekatan beliau bahwa ke tempat ini sudah atas restu dari Kabareskrim Polri, apa perlu telepon beliau, saya bilang tidak usah. Kabareskrim itu junior saya, tidak perlu. Tapi saya yakin kalau seorang Brigjen Prasetijo Utomo dari Bareskrim dibawa ke ruangan saya ini pasti ada benarnya pendapat terdakwa itu," imbuhnya.

Tommy Sumardi Telepon Azis Syamsuddin

Setelahnya Napoleon menyebut Tommy Sumardi menelepon seseorang. Napoleon mengatakan bila seseorang itu ternyata Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin.

"Melihat gestur saya tidak percaya, terdakwa menelepon seseorang. Setelah sambung, terdakwa seperti ingin memberikan teleponnya kepada saya, saya bilang siapa yang anda telepon, (Tommy Sumardi bilang) Bang Azis, siapa? Azis Syamsuddin, oh Wakil Ketua DPR RI, ya karena dulu waktu Pamen pernah kenal beliau," ucapnya.

"Jadi saya sambung assalamualaikum selamat siang, apa kabar, baik, Pak Azis saya sampaikan ini di hadapan saya datang Tommy Sumardi dengan maksud tujuan ingin mengecek status red notice, mohon petunjuk dan arahan pak. (Azis menjawab) Silakan saja Pak Napoleon. Kemudian telepon ditutup, saya kembalikan lagi handphone milik terdakwa," imbuhnya.

Tonton juga video 'Terungkap, Tommy Sumardi Sempat Bertemu Irjen Napoleon Bawa Paper Bag':

[Gambas:Video 20detik]



Dalam perkara ini Tommy Sumardi didakwa bersama-sama dengan Djoko Tjandra memberikan suap ke Irjen Napoleon Bonaparte dan Brigjen Prasetijo Utomo. Irjen Napoleon sendiri telah disidang dalam perkara ini, begitupun Brigjen Prasetijo.

Irjen Napoleon sebelumnya menjabat sebagai Kadivhubinter Polri. Sedangkan Brigjen Prasetijo selaku Kepala Biro Kordinator Pengawas PPNS Bareskrim Polri.

Dalam surat dakwaan, Tommy diduga memberikan SGD 200 ribu dan USD 270 ribu kepada Irjen Napoleon dan USD 150 ribu kepada Brigjen Prasetijo. Jaksa menyebut uang itu berasal dari Djoko Tjandra untuk kepentingan pengurusan red notice Interpol dan penghapusan status Djoko Tjandra dalam daftar pencarian orang (DPO).

Djoko Tjandra sendiri ditangkap berkat kerja sama police to police antara Polri dan Polisi Diraja Malaysia (PDRM). Djoko Tjandra ditangkap pada Kamis (30/7/2020) dan Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo turun langsung membawa Djoko Tjandra dari Malaysia.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads