Mimik Serius Anies Baca 'How Democracies Die' Dianggap Cuma Gimik

Round-up

Mimik Serius Anies Baca 'How Democracies Die' Dianggap Cuma Gimik

Tim detikcom - detikNews
Senin, 23 Nov 2020 05:23 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di kawasan Bundaran H, Jakarta Pusat, Minggu (26/7/2020).
Foto: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di kawasan Bundaran HI. (Wilda/detikcom)

Menanggapi postingan tersebut, PDIP DKI meminta Anies jangan terlalu banyak gimmick. Anies diminta lebih fokus ke penanganan pandemi Corona (COVID-19).

"Dari pada memperbanyak gimmick, saran saya, Pak Anies lebih tekun dan konsentrasi saja sama penanganan COVID-19 di Jakarta yang meningkat tajam akhir-akhir ini, buah dari ketidaktegasan beliau," kata Wakil Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI, Ima Mahdiah, kepada wartawan, Minggu (22/11).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Ima juga menilai seharusnya Anies fokus ke pembahasan terkait masalah di DKI ketimbang menyampaikan gimmick politik seperti ini. "Dan juga pembahasan APBD 2021. Itu lebih penting daripada menyampaikan pesan-pesan politik seperti ini," tegas Ima.

View this post on Instagram

A post shared by Anies Baswedan (@aniesbaswedan)

ADVERTISEMENT

Terkait dengan buku 'how democracies die' yang dibaca Anies di sela akhir pekannya. Ima berharap Anies belajar banyak dari buku itu terkait bahaya politisi berada di barisan yang sama dengan kelompok ekstrimis.

"Jika dibaca sampai habis, Levitsky dan Ziblatt di buku itu benar-benar menjelaskan bagaimana berbahayanya jika politisi yang pragmatis dan oportunis bisa bergandengan tangan dan satu barisan dengan kelompok ekstrimis. Semoga Pak Anies bisa belajar banyak dari buku tersebut," tutur Ima.

Diketahui dalam buku How Democracies Die, penulis mencatat bahwa kemunculan beberapa pemimpin diktator justru merupakan hasil dari pemilu. Demokrasi mati bukan karena pemimpin diktator yang memperoleh kekuasaan lewat kudeta, melainkan justru yang menang melalui proses pemilu.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads