Ekor Panjang Pangdam Jaya VS FPI hingga Ucapan Kotor

Round-Up

Ekor Panjang Pangdam Jaya VS FPI hingga Ucapan Kotor

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 22 Nov 2020 21:05 WIB
Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman saat memimpin apal pencegahan penyebaran COVID-19 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (14/9/2020). Agung Pambudhy
Mayjen TNI Dudung Abdurachman (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)

Pangdam Jaya VS FPI Soal Ucapan Kotor

Dalam pemaparannya, Mayjen TNI Dudung juga menyinggung soal ucapan kotor dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW. Ia sebagai seorang muslim, tidak terima akan hal itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ucapan dan tindakan harus baik. Saya sebagai orang Islam prihatin kalau ada seorang habib di peringatan Maulid Nabi bahasa dan ucapannya kotor. Saya prihatin dan tidak terima sebagai orang muslim," imbuh Dudung.

Menurutnya, agama Islam mengajarkan kasih sayang. Islam, kata Dudung, mengajarkan rahmatan lil alamin baik untuk manusia dan alam semesta. Dudung turut menyinggung seorang tokoh agama yang ia nilai ucapannya tidak baik.

ADVERTISEMENT
Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman saat memimpin apal pencegahan penyebaran COVID-19 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (14/9/2020). Agung PambudhyPanglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman saat memimpin apal pencegahan penyebaran COVID-19 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (14/9/2020). (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)

"Hujatan-hujatan HRS (Habib Rizieq Syihab) kepada TNI dan Polri, kalau katanya sebagai imam besar, kalau dibilang sebagai kiai atau habib, karena habib atau kiai itu selalu hatinya baik. Jadi kalau ucapan tidak baik, bukan habib namanya itu. Saya ini orang Islam juga," kata Dudung.

Dari pihak FPI, Slamet Maarif, kembali membalas pernyataan Dudung. Ia mempertanyakan di bagian mana Habib Rizieq mengucapkan kata-kata kotor.

"Yang kotor siapa? Kotornya di mana?" ujar Slamet kepada wartawan, Minggu (22/11/2020).

Slamet pun mengatakan agar Dudung tidak membenci suatu kelompok. "Janganlah kebencian terhadap satu kelompok membuat engkau berlaku tidak adil. Demikian nasihat Allah dalam Al-Qur'an," kata Slamet.


(isa/ibh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads