Apakah Hajar Aswad Adalah Meteorit?

Meteorit Rezeki dari Langit

Apakah Hajar Aswad Adalah Meteorit?

Danu Damarjati - detikNews
Sabtu, 21 Nov 2020 12:41 WIB
Beginilah potret Kakbah dan Masjidil Haram sambut jamaah haji yang kembali dibuka saat pandemi COVID-19. Ini potretnya.
Foto Hajar Aswad di Kakbah (AP/Pool)

Meteorit?

L Fletcher dalam buku 'An Introduction to the Study of Meteorites' menjelaskan sedikit soal Hajar Aswad. Dia menyampaikan dugaan bahwa Hajar Aswad adalah meteorit. Dugaan ini berasal dari ilmuwan bernama Paul Partsch.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Paul Partsch adalah kurator koleksi mineral kekaisaran Austria-Hungaria, Wina. Pada 1857, dia menyimpulkan bahwa Hajar Aswad adalah meteorit berdasarkan deskripsi batu itu.

ADVERTISEMENT

Dia memegang deskripsi bahwa Hajar Aswad punya bagian luar berwarna hitam. Konon, batu itu berat. Muslim bilang, batu itu berasal dari surga. Keterangan-keterangan itulah yang menggiringnya untuk berpikir bahwa Hajar Aswad adalah meteorit.

Muslims pray and gather around the holy Kaaba at the Grand Mosque during the holy fasting month of Ramadan in Mecca, Saudi Arabia, May 24, 2018. REUTERS/Ahmed JadallahSuasana pada 24 Mei 2018. (REUTERS/Ahmed Jadallah)

Ditulis John G Burke dalam buku 'Cosmic Debris: Meteorites in History', pakar pada era 1974 lantas menegaskan umat Islam tidak mengklaim batu itu sebagai meteorit. Muslim menduga Hajar Aswad adalah sejenis akik (agate) karena penampilannya yang mengkilap.

Pada 1980, ahli dari Universitas Copenhagen bernama Elsebeth Thomson mengemukakan dugaannya. Hajar Aswad dia katakan merupakan pecahan dari benturan meteorit yang jatuh sekitar 6.000 tahun lalu di Wabar, 1.100 km dari Mekah.

"Titik-titik kuning dan putih bisa jadi adalah sisa-sisa dari kaca atau batu pasir. Porositas (berpori) benda itu membuatnya bisa mengapung lantaran ada gelembung dalam kaca," tulis Esebeth Thomson.

"Warna kehitaman adalah hasil dari bulatan logam nikel yang terperangkap dari ledakan awan Ni (nikel) dan Fe (besi)," tulisnya.

Namun dugaan Elsebeth Thomson bahwa Hajar Aswad adalah pecahan meteorit dari daerah Wabar terpatahkan pada 2004. Penelitian yang mematahkan dugaan Thomson adalah penelitian dari JR Prescott, GB Robertson, C Shoemaker, dkk dalam karya mereka, 'Luminescence dating of the Wabar meteorite craters, Saudi Arabia', dimuat dalam Journal of Geophysical Research, Planets, dari American Geophysical Union.

JR Prescott menjelaskan meteorit di Wabar jatuh pada sekitar 290 tahun silam, atau tiga abad silam. Jadi, dengan kata lain, meteorit di Wabar lebih muda ketimbang Hajar Aswad, yang sudah ada bahkan sejak sebelum Nabi Muhammad lahir (571 M).

Hajar Aswad (Amerrycan Muslim/WIkimedia Commons/Public Domain)Hajar Aswad (Amerrycan Muslim/WIkimedia Commons/Public Domain)

Dilansir Al Arabiya, Hajar Aswad ada di sudut timur Kakbah. Hajar Aswad ditempatkan di selubung perak murni. Sebenarnya Hajar Aswad terdiri atas delapan batu kecil namun disatukan, diberi kemenyan Arab.

Ukuran Hajar Aswad paling kecil (dari delapan biji itu) tidak lebih dari 1 cm. Yang paling besar adalah lebih dari 2 cm.

Lalu dari mana asal Hajar Aswad? Wallahualam bissawab (Hanya Allah yang lebih mengetahui kebenaran yang sesungguhnya).


(dnu/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads