Ustaz Das'ad Latif, yang membubarkan massa pengajiannya yang membeludak, diacungi jempol. Aksi Ustaz Das'ad ini dianggap sebagai bentuk pencegahan virus Corona (COVID-19).
Pujian tersebut disampaikan Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang membidangi urusan keagamaan. Komisi VIII DPR menilai Ustaz Das'ad mengutamakan keselamatan masyarakat dengan membubarkan kerumunan di acara pengajiannya.
"Sikap Ustaz Das'ad ini merupakan langkah yang sangat terpuji di tengah pencegahan COVID-19. Ustaz Das'ad ini lebih mengutamakan keselamatan masyarakat dibandingkan dengan popularitas dirinya untuk mendapatkan pujian langsung dari umat," kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily, Rabu (18/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ace menyebut Ustaz Das'ad mengedepankan prinsip menghindari kerusakan. Dia berharap para penceramah lain bisa mengikuti langkah Ustaz Das'ad.
"Ustaz Das'ad mengamalkan prinsip mengutamakan untuk menghindari kemafsadatan (kerusakan) daripada mendapatkan kemaslahatan, dar'ul mafasid muqodamun ala jalbil mashalih," ujar Ace.
"Langkah Ustaz Das'ad itu harus diikuti oleh ustaz dan penceramah lainnya. Kita harus mementingkan kesehatan dan keselamatan warga," imbuh politikus Golkar ini.
Video Ustaz Das'ad yang membubarkan massa pengajiannya viral di media sosial. Seperti apa ceritanya?
Ustaz Das'ad membubarkan jemaahnya di Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur (Kaltim), yang berkumpul untuk mendengarkan tausiah. Ustaz Das'ad tidak menduga ada begitu banyak jemaah yang datang.
Dia lalu membubarkan jemaah demi mencegah terjadinya penularan COVID-19. Ustaz Das'ad mengungkapkan awalnya dia diundang untuk mengisi ceramah di acara keluarga yang hendak menggelar akikah untuk bayinya. Undangan itu datang kepadanya pada Oktober lalu.
"Namanya keluarga kan bangga tong dia dibilang keluarganya Ustad Das'ad, saya bantulah, namanya keluarga ya, perantau (di Kalimantan). Saya bilang, boleh, yang penting jangan ramai," ujar Ustaz Das'ad kepada detikcom, Rabu (18/11).
Ustaz Das'ad melanjutkan saat itu keluarga yang mengundangnya menyebut jumlah jemaah atau undangan yang hadir hanya 200 orang. Acara digelar di rumah keluarga tersebut. Ustaz Das'ad pun mengira tidak banyak jemaah yang hadir.
"Yang ada di benak saya, kalau di rumah, itu kan terbatas ya, oke," kata Ustaz Das'ad.
Ustaz Das'ad kemudian tiba di Paser, Kaltim, pada Selasa (17/11) malam di lokasi pengajian. Setelah beristirahat sebentar karena perjalanan yang jauh dari Makassar, Ustaz Das'ad kemudian siap memberi ceramahnya. Namun ternyata banyak jemaah yang hadir. Hal itu di luar dugaannya.
"Sampai di lokasi, kaget saya, kenapa banyak sekali orang ini, mobil parkir, dan motor itu mau setengah kilometer. Kaget saya, langsung saya mau pulang, tapi orang panitia bilang; 'mati saya, Ustad, malu saya kalau Ustad tidak tampil'," ujarnya.
"Innalillah, saya melihat banyak betul manusia. Mungkin ada sekitar 5.000 orang hadir. Saya bilang langsung ke keluarga saya, ini tidak cocok, salah ini," tambahnya.