Keputusan KPU tetap melaksanakan debat di Jakarta dianggap tidak sensitif terhadap pencegahan protokol kesehatan di Jakarta.
"Saya kira KPU harus melihat pelaksanaan debat terakhir, insiden penikaman tidak menjadi pembelajaran buat KPU," kata Ketua Tim Pemenangan Appi-Rahman, Erwin Aksa, saat berbincang dengan detikcom, Selasa (17/11).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erwin mengatakan pelaksanaan debat II di Jakarta akan kembali memancing kerumunan. Apalagi saat ini isu keramaian menjadi hal yang sangat sensitif di Jakarta.
"Sekarang izin keramaian di Jakarta ketat. KPU harusnya sensitif karena ini memungkinkan orang berkumpul. Apalagi KPU harus dapat izin dari Kapolda Metro Jaya," ungkapnya.
Dia mencontohkan pascapelanggaran protokol kesehatan yang dilakukan pada acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan oleh Habib Rizieq Syihab. Berkaca dari sana, Erwin menilai izin kegiatan akan sulit dikeluarkan.
"Saya kira KPU harus melihat situasi, di Jakarta juga sedang rame dan tindakan tegas dilakukan oleh pihak kepolisian apabila tidak mematuhi protokol COVID," terangnya.
Berbeda dengan Appi Rahman, rivalnya, Paslon nomor urut 1 Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (Danny-Fatma) tak masalah dengan lokasi debat di Makassar atau Jakarta, simak selanjutnya>>>