Perludem Ungkap Tantangan Yakinkan Warga Tangsel ke TPS 9 Desember

Perludem Ungkap Tantangan Yakinkan Warga Tangsel ke TPS 9 Desember

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Selasa, 17 Nov 2020 16:43 WIB
Titi Anggraini
Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) mengungkap tantangan meyakinkan warga Tangerang Selatan (Tangsel) untuk hadir ke TPS pada Pilkada 9 Desember 2020. Warga disebut perlu diyakinkan bahwa Pilkada 2020 di masa pandemi COVID-19 adalah pilkada yang sehat.

"Kalau mereka ini tidak teryakinkan bahwa Pilkada 2020 ini pilkada sehat, maka jangan-jangan prioritas mereka terhadap kesehatan itu mengesampingkan semangat mereka untuk mencoblos. Itu yang menjadi kekhawatiran terbesar saya terkait dengan partisipasi pemilih di Tangerang Selatan untuk Pilkada 2020," kata Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini dalam rilis survei Indikator Politik Indonesia, Selasa (17/11/2020).

Menjelang hari pemungutan suara, kata Titi, intensitas kampanye akan semakin tinggi. Ia khawatir hal itu akan membuat peserta Pilkada mengabaikan protokol kesehatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kecenderungan menjelang hari pemungutan suara, karena intensitas kampanye makin tinggi, bisa saja menggoda untuk melanggar protokol kesehatan. Dan ini bisa berdampak pada tingkat meningkatnya kasus infeksi. Itu yang sangat tidak diharapkan," ujarnya.

Titi juga mengungkap karakteristik masyarakat Tangsel, yang sebagian tinggal di kompleks atau perumahan, dinilainya kurang begitu memiliki keinginan datang ke TPS. Hal itu, menurutnya, berbanding terbalik dengan pemilih yang tinggal di permukiman padat penduduk.

ADVERTISEMENT

"Partisipasi tinggi itu justru di perkampungan padat penduduk. Jadi itu bisa menjelaskan sebenarnya kenapa perolehan suara dari Bu Airin (Walkot Tangsel Airin Rachmi Diany) tinggi di beberapa Pilkada lalu, karena ditopang oleh perkampungan padat penduduk yang memang loyal untuk pergi ke TPS," ungkap Titi.

"Sementara yang di kompleks, lalu di perumahan-perumahan, itu cenderung ikatan untuk menggunakan hak pilih itu tidak terlalu kuat. Kecuali kemudian narasi politiknya dibangun begitu ideologis dan berbasis visi misi dan program. Ini bergantung pada narasi yang dibangun para kandidat kita, bagaimana pemilih bisa itu dibawa untuk pergi ke TPS," sambungnya.

Titi meminta KPU meyakinkan masyarakat bahwa pilkada tidak akan menjadi klaster baru Corona. Simak selengkapnya. >>>

Lebih lanjut, menurut Titi, kesuksesan Pilkada 2020 tidak hanya dibebankan kepada KPU, tapi juga kepada pemerintah daerah setempat. KPU dinilainya juga perlu meyakinkan pemilih bahwa Pilkada 9 Desember tidak akan menjadi klaster Corona baru.

"Sebenarnya kesuksesan pilkada dan bagaimana pemilih teryakinkan pergi ke TPS, bukan hanya dibebankan kepada KPU. Dukungan dari pemerintah daerah, pihak terkait, seperti Satgas Penanganan COVID dan semua elemen, itu menjadi diperlukan. Jadi dorongan bagi KPU untuk meyakinkan bahwa segala upaya terbaik untuk tidak menularkan atau tidak menjadikan Pilkada 9 Desember sebagai klaster baru pandemi COVID itu betul-betul harus masif dilakukan," tandasnya.

Untuk diketahui, Pilkada Tangsel 2020 diikuti 3 calon, yaitu Muhamad-Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, Siti Nur Azizah-Ruhamaben, dan Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan.

Sementara itu, survei Indikator Politik Indonesia memetakan keinginan pemilih untuk datang ke TPS pada Pilkada 9 Desember 2020. Responden diberi pertanyaan 'Dalam situasi wabah virus corona (COVID-19) hingga saat ini, seberapa besar kemungkinan Ibu/Bapak datang ke TPS untuk menggunakan hak suara?'.

Hasilnya, ada 81,9 persen responden yang mengaku besar kemungkinan datang ke TPS, sementara 16,3 persen responden mengaku kecil kemungkinan datang ke TPS karena faktor pandemi.

"Orang cenderung mengatakan akan datang meskipun faktanya belum tentu mereka akan datang ke TPS. Tetapi setidaknya dengan format pertanyaan ini ada 16 persen lebih warga Tangsel yang mengatakan sangat kecil atau kecil kemungkinan datang," kata Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei, Selasa (17/11).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads