Cerita Awal Mula Mahasiswi Dibaiat
Usut punya ust, pihak Kementerian Agama Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengungkap bagaimana awal mula viral mahasiswi diduga dibaiat aliran sesat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahasiswi tersebut awalnya tengah melakukan praktik kerja lapangan (PKL) di sebuah SMP di Palopo hingga diprospek suami seorang guru.
"Ini kan mahasiswi PPL atau PKL di SMP 8, di depannya IAIN Palopo. Kebetulan pembimbingnya Ibu HN (salah seorang guru), itu mengajak ke rumahnya. Sampai di rumahnya itu, diprospek oleh suaminya si HS (suami HN)," kata Rusydi.
Rusydi tidak membeberkan kapan persisnya dugaan pembaiatan itu terjadi.
Namun, Rusydi, mengatakan mahasiswi awalnya diajak oleh HN untuk makan makanan khas Luwu, kapurung di rumahnya.
Setelah di rumah HN, suaminya, yakni HS, disebut memprospek para mahasiswi agar mengikuti aliran yang diduga sesat tersebut.
"Iya (awalnya diajak makan kapurung). Artinya, sudah sering diajak ke rumahnya, sudah lebih dari 1 kali lah," tutur Rusydi.
Namun proses dugaan pembaiatan tersebut dirasa berlangsung aneh dan ada kata-kata yang diminta untuk diikuti oleh para mahasiswi. Alhasil, salah seorang dari mahasiswi merekam dugaan momen baiat tersebut.
"Karena adanya lain-lain itu mahasiswa dia aktifkan videonya. Mahasiswa itu sendiri yang videokan ini barang, karena mereka bertiga di situ," ungkap Rusydi.
Mahasiswi Lapor Pembaiatan ke Dosen Pembimbing
Dengan bukti rekaman video tersebut, para mahasiswi itu kemudian mengadu kepada pembimbingnya di kampus.
Pembimbing mahasiswi selanjutnya melapor kepada pihak Kementerian Agama Kota Palopo.
"Kita sikapi dengan mengundang Polres, mengundang MUI, dan stakeholder terkait lainnya (kejaksaan)," kata Rusydi.
(aan/idn)