Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengunjungi Kabupaten Kampar, Riau. Dia datang mengucapkan terima kasih kepada warga yang turut serta mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sehingga Riau bebas asap.
"Saya datang dengan segala kerendahan hati untuk mengucapkan terimakasih karena sudah mewujudkan Riau bebas asap 2020," kata Siti dalam cuitan di akunnya, @SitiNurbayaLHK, Jumat (13/11/2020).
Dia mengenang pada 2015 mengunjungi Kampar saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Saat itu Riau masyarakat Riau dikepung kabut asap karena banyak titik api (hotspot) akibat karhutla.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan berbagai koreksi kebijakan membuat kejadian karhutla dapat ditekan. Dia bersyukur pada tahun ini Riau bisa bebas asap.
"2016 langkah koreksi mulai berjalan. 2017 karhutla mulai berkurang, 2018 juga turun. 2019 sempat banyak lagi, terlebih di Kalimantan. Di 2020, kerja keras berhasil di tengah menghadapi pandemi Corona. Itu tidak mudah, tapi terbukti kita mampu dan bisa. Alhamdulillah," cuitnya.
Dia memaparkan, pada periode Januari-Oktober 2019, berdasarkan Satelit Terra/Aqua (NASA) dengan level confident β₯80%, di Riau terdapat 3.032 hotspot. Namun pada periode yang sama tahun ini, berkat dukungan dan kerja keras semua pihak, hotspot dapat ditekan ke angka 327 titik.
"Secara keseluruhan di Indonesia pada periode yang sama, hotspot menurun dari 25.453 titik ke 2.191 titik. Artinya terdapat penurunan jumlah hotspot sebanyak 23.261 titik atau 91,39 %," bebernya.
Dia berterima kasih kepada anggota brigade Manggala Agni KLHK, Pemda, TNI, Polri, BNPB, BPBD, BPPT, BMKG, swasta, dan berbagai elemen lain. Dalam kesempatan ini, dia juga menyampaikan pesan dari Presiden Jokowi.
Saya juga tadi meresmikan Kebun Bibit Desa (KBD) Muktisari. Diserahkan bantuan 4 unit truk pengangkut sampah dan 25 unit motor pengangkut sampah untuk Pemkab Kampar, Indragiri Hulu, Kuantan Singingi, POLDA Riau, KOREM 031 Wira Bima, Banser NU Riau dan DAOPS Manggala Agni. pic.twitter.com/nKKMlxdSBJ
β Siti Nurbaya Bakar (@SitiNurbayaLHK) November 13, 2020
"Saya menyampaikan salam dari Presiden @jokowi. Beliau tiada henti menyayangi Provinsi Riau. Saya juga berterimakasih atas Visi Misi Gubernur yang sejalan dengan agenda Nasional. Kami akan selalu bersama rakyat Riau," cuitnya.
Dalam kunjungan ini, dia juga meresmikan Kebun Bibit Desa (KBD). Untuk wilayah Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Indragiri Rokan yang meliputi Provinsi Riau dan Sumatera Barat telah dibangun sebanyak 37 unit KBD pada tahun 2020 dengan jumlah bibit sebanyak 1.480.000 batang, termasuk salah satunya yang ada di Desa Muktisari.
Siti menyerahkan KBD sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat Desa Muktisari, terkhusus Kelompok Tani Hutan Sendang Berkah Aryasatya (KTH SEBAR) dalam pelaksanaan pembangunan KBD dan juga berbagai aktivitasnya di bidang lingkungan hidup dan kehutanan.
"KBD di Desa Muktisari ini diharapkan dapat berkembang menjadi unit pembibitan mandiri yang mampu mensuplai kebutuhan bibit bagi masyarakat maupun mendukung program Rehabilitasi Hutan dan Lahan. Sebagaimana pesan Bapak Presiden, pembangunan harus sejalan dengan pemulihan lingkungan sebagaimana yang dilakukan oleh kelompok tani di sini," kata Siti di Kampar, Jumat (13/11).
Dia juga menyerahkan bantuan berupa truk pengangkut sampah sebanyak 4 unit dan motor pengangkut sampah sebanyak 25 unit yang akan didistribusikan kepada Pemkab Kampar, Pemkab Indragiri Hulu, Pemkab Kuantan Singingi, Polda Riau, Korem 031/Wira Bima, Banser NU Riau, Daops Manggala Agni, serta bantuan Pengembangan Perhutanan Sosial Nasional (Bang Pesona) kepada 12 kelompok masyarakat.
Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar mengucapkan terima kasih atas dukungan dari KLHK untuk perbaikan lingkungan sekaligus pemulihan ekonomi di masa sulit pandemi bagi masyarakat Riau. Hal senada disampaikan Bupati Kampar Catur Sugeng.
KBD Muktisari memiliki 40 ribu batang bibit dengan 16 macam jenis tanaman. Bibit-bibit KBD akan didistribusikan dan ditanam di seluruh wilayah Desa Muktisari dan sekitarnya yang perlu direhabilitasi atau dihijaukan kembali. Jenis bibit di KBD Muktisari di antaranya petai, matoa, pinang, mahoni, cempedak, manggis, gaharu, tampui, durian, aren, nyamplung, dan ketapang kencana.
Selain KBD, KLHK juga memiliki program Padat karya mangrove untuk mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). KLHK telah memperluas cakupan kegiatan PKM seluas 15.000 ha di 34 provinsi.
PKM merupakan kegiatan yang berorientasi meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir dengan melibatkan Kelompok Tani Hutan (KTH). Penanaman mangrove tahun 2020 ini dilaksanakan oleh 863 kelompok masyarakat (pokmas) dan melibatkan lebih dari 30 ribu orang dalam 50 hari kerja. Bila dihitungkan dengan jumlah hari orang kerja (HOK) akan mencapai lebih dari 1,5 juta HOK.