Golkar soal Masyumi Reborn: Lakukan Transformasi, Bukan Berkutat Masa Lalu

Golkar soal Masyumi Reborn: Lakukan Transformasi, Bukan Berkutat Masa Lalu

Dwi Andayani - detikNews
Minggu, 08 Nov 2020 09:02 WIB
Jakarta -

Partai Masyumi resmi dideklarasikan kembali. Partai Golkar mengatakan perlu adanya transformasi ke arah kemajuan dan tidak berkutat pada ideologi masa lalu.

"Kita membutuhkan pandangan yang visioner untuk membawa bangsa ini menjadi bangsa yang sejahtera dan maju. Kita harus melakukan transformasi ke arah kemajuan bangsa, bukan terus berkutat pada pertarungan ideologis masa lalu," ujar Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily saat dihubungi, Sabtu (7/11/2020).

Ace mengatakan upaya mendirikan partai yang mengidentikkan diri dengan Masyumi telah dilakukan sejak awal reformasi. Menurutnya, hal ini masih terjadi hingga sekarang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebetulnya, pada awal reformasi upaya mendirikan kembali partai yang mengidentikkan dirinya dengan Partai Masyumi yang pernah berjaya pada tahun '50-an sudah dilakukan. Bahkan sampai saat ini, masih ada partai yang masih mengidentikkan dengan partai ini. Hasilnya secara elektoral, masyarakat dapat melihat sendiri," kata Ace.

Ace mengatakan tidak jadi masalah bila ada yang mendirikan partai dan mengidentifikasikan secara ideologis dengan Masyumi. Menurutnya, itu merupakan hak warga negara untuk berorganisasi.

ADVERTISEMENT

"Tentu bagi saya, sah-sah saja jika ada yang ingin mendirikan partai yang mengidentifikasi dirinya secara ideologis dengan Masyumi. Kami menghormati hak warga negara untuk berkumpul dan berorganisasi serta menyatukan dirinya dalam partai politik," kata Ace.

Seperti diketahui, Partai Masyumi dideklarasikan kembali. Deklarasi dipimpin tokoh Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Cholil Ridwan.

Tanda tangan deklarasi Partai Masyumi digelar di aula Masjid Furqon, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, hari ini. Acara ini juga digelar via telekonferensi.

"Kami yang bertanda tangan di bawah ini, ketua badan Bapak KH Ahmad Cholil Ridwan," ujar pemandu acara.

Seusai penandatanganan secara simbolis, Ahmad Cholil memberikan pidato politik dan menyinggung soal kemenangan Jokowi pada Pilpres 2019. Ia juga berbicara tentang ormas Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.

"Tujuh puluh lima tahun kita merdeka, ada organisasi NU yang anggotanya puluhan juta, ormas Muhammadiyah anggotanya jutaan, sampai-sampai kalau ada apa-apa, yang diundang hanya Muhammadiyah dan NU. Dulu yang diundang juga Dewan Dakwah. Ketahuan Dewan Dakwah bukan ormas. Tapi apa makna dua ormas besar ini, bila sedang berhadapan dengan masalah, Pak Ma'ruf Amin memberikan jasa yang sangat besar pada kemenangan Jokowi. Atas nama ormas NU, jika massa puluhan juta ormas NU mendukung Jokowi menjadikan Jokowi menang mengalahkan Prabowo, capres dari ulama dan umat Islam," kata Cholil.

Halaman 2 dari 2
(dwia/rfs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads