PKB soal Masyumi Reborn: Akhirnya KAMI Jadi Partai

PKB soal Masyumi Reborn: Akhirnya KAMI Jadi Partai

Rahel Narda Chaterine - detikNews
Sabtu, 07 Nov 2020 15:59 WIB
Jazilul Fawaid
Waketum PKB Jazilul Fawaid (Foto: dok. MPR)
Jakarta -

PKB menyampaikan selamat atas lahirnya kembali Partai Masyumi, partai yang dibubarkan pada era Presiden pertama RI Sukarno. PKB menyebut akhirnya Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) bisa menjadi parpol soal Masyumi Reborn.

"Salut, akhirnya KAMI jadi partai. Saya mengucapkan selamat, mari kita fastabiqul khairat, berlomba dalam kebaikan dan merebut suara umat," kata Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid kepada wartawan, Sabtu (7/11/2020).

Jazilul tidak khawatir kehadiran Masyumi Reborn membuat suara PKB tergerus. Ia justru tak yakin Partai Masyumi dapat masuk ambang batas parlemen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tidak khawatir (suara tergerus), dan kami pun kurang yakin partai baru ini bisa masuk ambang batas parlemen," ujar Jazilul.

Wakil Ketua MPR ini mengatakan sulit bagi sebuah partai baru untuk bisa lolos parliamentary threshold (PT). Terlebih jika hanya mengandalkan romatisme masa lalu.

ADVERTISEMENT

"Itu tidak mudah, apalagi bila hanya mengandalkan romantisme masa lalu. Saat ini ideologi masa lalu mulai pudar karena keadaan sudah berubah dan masyarakat makin pragmatis," sebutnya.

Soal deklarasi Masyumi Reborn di halaman berikutnya:

Diketahui, sejumlah dari anggota KAMI membangkitkan kembali Partai Masyumi. Mereka menyebutnya Masyumi Reborn.

Deklarasi dipimpin tokoh Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Cholil Ridwan. Tanda tangan deklarasi Partai Masyumi digelar di Aula Masjid Furqon, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (7/11/2020). Acara ini juga digelar via telekonferensi.

Seusai penandatanganan secara simbolis, Ahmad Cholil memberikan pidato politik dan menyinggung soal kemenangan Jokowi di Pilpres 2019. Ia juga berbicara soal ormas Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.

Cholil juga menyinggung PKS. Cholil mengaku, kala dirinya sakit dan dijenguk senior PKS Hidayat Nur Wahid, ia meminta PKS menampung massa 212 dan eks Partai Bulan Bintang (PBB). Menurut Cholil, masukannya tidak didengarkan PKS.

"Insyaallah Masyumi satu-satunya yang menjadi tumpuan kita karena kita pernah berdiskusi dengan Hidayat Nur Wahid ketika saya sakit, ngobrol 2 jam dan saya minta PKS menampung massa 212, massa eks PBB. Beliau berpikir lama, akan musyawarah, akhirnya sekarang tidak ada kabar, maka saya berkesimpulan PKS tidak bersedia untuk menampung massa umat Islam 212 dan mantan aktivis PBB," katanya.

Halaman 2 dari 2
(hel/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads