Cawalkot Medan Bobby Nasution bertanya soal cara cawalkot Akhyar Nasution menekan incremental capital output ratio (ICOR) di Kota Medan. Akhyar kemudian menjawab dengan bercerita dirinya pernah menjadi narasumber di kegiatan KPK.
"Dari 2016 sampai 2019, ICOR Kota Medan terus meningkat dan ini tidak baik untuk pertumbuhan Kota Medan ke depannya. Boleh dijelaskan Uda Akhyar dan Bapak Salman ke depannya untuk menekan atau membuat ICOR kita baik?" tanya Bobby dalam Debat Pilkada Medan, Sabtu (7/11/2020).
Akhyar kemudian menjawab. Dia awalnya menjelaskan soal pengertian ICOR. Menurutnya, semakin rendah ICOR di suatu wilayah, semakin baik hasil investasi di wilayah itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kecil investasi tapi output-nya besar, itu adalah yang terbaik," ucap Akhyar.
Dia mengatakan efisiensi dari investasi yang dilakukan di Medan semakin baik. Salah satunya lewat proses perizinan yang serbadigital dan pencegahan korupsi.
Akhyar pun bercerita tentang dirinya yang menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan yang digelar KPK. Dia mengatakan KPK mengapresiasi perbaikan di sektor perizinan yang dilakukan oleh Pemko Medan.
"Pada 26 Agustus lalu, saya sebagai Plt Wali Kota Medan dijadikan narasumber oleh KPK dalam aksi nasional pencegahan korupsi. Saya mempresentasikan perilaku baik pencegahan korupsi dalam rangka penerapan pencegahan korupsi di Kota Medan. Hal itu berkaitan dengan perizinan. Perizinan di Kota Medan itu sudah digital dan ini mendapat apresiasi dari KPK," tuturnya.
"Artinya, sudah ada perbaikan kualitas pencegahan korupsi di Kota Medan," sambung Akhyar.
Salman kemudian menambahkan jawaban. Dia mengatakan Pemko Medan akan melakukan pencegahan monopoli usaha.
Setelah itu, Bobby memberi tanggapan. Menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini bercerita tentang pengalamannya mengurus perizinan usaha di Medan.
"Kita hari ini mau buka usaha, tapi diminta track record dari beberapa tahun ke belakang. Ini menjadi suatu yang lucu juga. Kita mau buat hari ini, tapi sudah diminta track record 3 tahun ke belakang," ucap Bobby.
"Ke depannya, masalah ICOR ini adalah tentang digitalisasi Pemko Medan belum baik. Hingga ICOR kita meningkat terus. Hari ini sudah 7,12. Kota-kota besar lain sudah bisa 4, sudah bisa 5," sambungnya.
(haf/haf)