Pemprov DKI Jakarta menganggarkan dana sebesar ratusan miliar untuk menambah lahan pemakaman khusus COVID-19. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan dana yang dianggarkan sebesar Rp 254 miliar.
Hal itu disampaikan Anies saat Rapat Paripurna di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Anies membacakan pidato jawaban atas pemandangan fraksi terkait Raperda Perubahan APBD 2020.
"Untuk kegiatan pengadaan tanah RTH (ruang terbuka hijau) makam sebesar Rp 254 miliar dapat dijelaskan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih membutuhkan lahan untuk pemakaman terkait pandemi COVID-19," ujar Anies, Jumat (6/11/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies tidak menjelaskan secara rinci dana tersebut akan digunakan untuk membebaskan lahan di daerah mana saja. Menurutnya, lahan di TPU Rorotan saat ini masih dalam pematangan sehingga TPU Rorotan belum dapat digunakan sebagai tempat pemakaman khusus COVID-19.
"Atas tanah TPU di Rorotan saat ini sedang dalam proses pematangan lahan, sehingga belum siap digunakan untuk pemakaman," katanya.
Sementara lahan TPU Pegadungan juga belum siap. Menurutnya, aset tanah yang ada di TPU Pegadungan merupakan hasil ruilslag atau lahan pengganti antara pengembang dan Pemprov DKI Jakarta tahun 1992.
"Terkait dengan aset di tanah Pegadungan yang merupakan hasil ruilslag antara pengembang dengan dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tahun 1992, saat ini kondisi lahan belum siap pakai, dan perlu dilakukan kembali pengembalian batas. Saat ini sedang dilakukan koordinasi antara BPAD dan BPN terkait dengan pengembalian batas tersebut," kata Anies.
Pengadaan dilakukan karena lahan makam di DKI semakin menipis. Simak di halaman selanjutnya.
Sekretaris Komisi D DPRD DKI Jakarta Syarif menerangkan, beberapa waktu lalu masalah jumlah liang lahad yang mulai menipis ini sempat disinggung dalam rapat DPRD, tapi pembahasannya belum spesifik ke pembukaan lahan baru. Namun, menurutnya, Pemprov DKI Jakarta masih memiliki TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, yang belum dioptimalkan untuk pemakaman jenazah COVID-19.
"Mereka menyebut Tegal Alur, ya. Cuma Pondok Ranggon memang kritis ya sisa 1.100. Di Tegal Alur masih bisa, cuma kita kan harus antisipasi juga 2-3 bulan mendatang, harus sudah bisa membebaskan lahan untuk jenazah COVID-19," kata Syarif di Jakarta, Minggu, (6/9).
Anies pun meminta semua pihak tak berspekulasi mengenai makam khusus COVID-19 penuh. Menurutnya, sejak Maret 2020, pihaknya sudah melakukan pemetaan terhadap TPU khusus untuk korban COVID, termasuk menyiapkan tempat alternatifnya.
"Jadi bukan sekarang, sejak Maret. Lokasi semua sudah disiapkan. Jadi kita lihat perkembangan sesuai kebutuhan. Insyaallah tidak akan ada kekurangan," ucap Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (7/9).