Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai okupansi atau tingkat keterisian tempat tidur di RS rujukan COVID-19 masih siap untuk menampung pasien jika ada lonjakan jumlah kasus. Dia menyebut tingkat keterisian di ruang ICU sebanyak 58 persen.
"Sejauh ini ICU itu 58 persen, kemudian untuk rawat inap sekitar 50-an persen," ujar Anies di Menara Rajawali, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (5/11/2020).
Selain itu, lanjut Anies, tingkat keterisian tempat isolasi mandiri di hotel saat ini sebanyak 21 persen. Pemprov DKI, kata Anies, telah siap menyediakan tempat bagi pasien COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hotel-hotel yang jadi isolasi itu 21 persen tepatnya. Jadi secara kesiapan ketersediaan ada," ucapnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu berharap tingkat keterisian di rumah sakit harus terus menurun.
"Tapi ini bukan seperti hotel, makin tinggi okupansi makin senang. Kalau rumah sakit, kita maunya lebih rendah," imbuh Anies.
Lihat data okupansi di RS Rujukan COVID di DKI per 25 Oktober di halaman berikutnya.
Berdasarkan data yang diunggah di akun Twitter Pemprov DKI Jakarta, jumlah tempat tidur ICU di 98 rujukan COVID-19 yang terisi lebih dari 50 persen. Dalam data itu tercatat ada 60 persen tempat tidur di ICU rumah sakit rujukan terpakai.
Data tersebut terakhir diperbarui pada 25 Oktober 2020 dan baru diunggah pada 27 Oktober 2020 pukul 19.12 WIB. Data itu ditampilkan dalam bentuk grafik.
"Persentase keterpakaian TT ICU harian di 98 RS rujukan 60 persen. Jumlah tempat tidur ICU 783, total pasien ICU 479," tulis grafik yang ada di akun Twitter Pemprov DKI seperti dilihat detikcom.
Selain itu, jumlah tempat tidur isolasi di rumah sakit rujukan COVID-19 di atas 50 persen. Tercatat ada 60 persen tempat tidur yang sudah terisi.
"Persentase keterpakaian TT isolasi harian di 98 RS rujukan 60 persen. Jumlah tempat tidur isolasi 5.753, total pasien tempat tidur isolasi 3.383," tulisnya.
Berdasarkan situs corona.jakarta.go.id, total kasus positif Corona yang tercatat hingga hari ini, (27/10) ada 102.678 orang. 89.060 di antaranya telah dinyatakan sembuh.