Simpang Siur Penyebab Siswi di Gowa Bunuh Diri Terungkap

Round-Up

Simpang Siur Penyebab Siswi di Gowa Bunuh Diri Terungkap

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Selasa, 03 Nov 2020 20:02 WIB
Ilustrasi Bunuh Diri
Foto: Thinkstock
Jakarta -

Tanda tanya pemicu siswi SMA berinisial M (17) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), menenggak racun hingga tewas akhirnya terungkap. Siswi itu dipastikan bunuh diri bukan karena tugas online, melainkan kecewa tidak dibelikan motor.

Peristiwa tragis tersebut terjadi di kamar rumah korban daerah Kecamatan Mamuju, Kabupaten Gowa, pada Sabtu, 17 Oktober 2020. Terkait peristiwa itu, pihak keluarga tidak melakukan autopsi dan langsung menguburkan korban di Mamuju.

Tewasnya siswi itu menyisakan tanda tanya. Penyebab kematian siswi itu masih simpang siur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dugaan awal menyebutkan siswi itu minum racun diduga karena tugas online dari sekolah, sementara jaringan internet di wilayah rumahnya bermasalah.

"Hasil penyelidikan dari tim kami di lapangan bahwa interogasi dari teman almarhum, motif dari minum racun ini karena ada tugas diberikan sekolah lewat online kemudian karena medan tempat tinggal korban pegunungan jadi jaringan internet bermasalah," ujar Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Jufri Natsir, pada Minggu (18/10).

ADVERTISEMENT

Namun Dinas Pendidikan (Disdik) Sulawesi Selatan membantah dugaan siswi itu bunuh diri karena tugas online yang menumpuk. Fakta lain pun diungkap. Simak di halaman selanjutnya

Disdik Sulsel menemukan fakta lain, yakni siswi tersebut sempat membahas masalah pria sebelum ditemukan meninggal dunia.

Saat berkunjung ke rumah almarhumah M, Fitri juga langsung berkomunikasi dengan keluarga terkait kehidupan M. Dari perbincangan dengan orang tuanya, diketahui M sempat meminta sepeda motor. Namun permintaan itu tidak dikabulkan dengan alasan ekonomi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sulawesi Selatan Muhammad Jufri meminta polisi mengusut penyebab siswi SMA bunuh diri diduga karena tugas menumpuk.

Jufri meminta semua pihak tidak berspekulasi terkait penyebab M bunuh diri sebelum ada hasil investigasi polisi.

Polres Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, kemudian menyelidiki kasus tewasnya siswi tersebut. Tabir gelap penyebab siswi SMA itu mengakhiri hidupnya akhirnya tersibak.

Penyebab siswi tersebut bunuh diri diungkap oleh polisi. Simak penuturannya di halaman berikutnya.

Motifnya Kecewa Tak Dibelikan Motor

Siswi SMA itu dipastikan nekat bunuh diri bukan karena kecewa tidak dibelikan motor.

"Motifnya itu karena minta dibelikan motor itu," ujar Kasubag Humas Polres AKP Tambunan saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (3/11/2020).

Tambunan menegaskan isu yang beredar di masyarakat yang menyebut M nekat bunuh diri karena banyak tugas dari sekolah, karena hubungan asmara, merupakan isu yang tidak benar adanya.

"Makanya dari hasil penyelidikan dan keterangan saksi, itulah hasilnya, dia minta dibelikan motor, motifnya itu, kecewa dia," tuturnya.

Dalam mengusut motif M bunuh diri, polisi telah memeriksa 9 saksi, di antaranya orang tua M, tante, wali kelas, guru kurikulum, kepala sekolah, dan rekan-rekan M di sekolah.

"Permintaan pembelian sepeda motor disampaikan kepada orang tua korban sejak bulan Mei 2020 dan meminta motor berjenis KAWASAKI KLX," ujar Tambunan.

Bukan karena Tugas Online

Dengan demikian, dugaan siswi M bunuh diri karena banyak tugas online dari sekolah pun terpatahkan.

Kasubag Humas Polres AKP Tambunan menegaskan isu yang beredar di masyarakat yang menyebut M nekat bunuh diri karena banyak tugas dari sekolah, karena hubungan asmara, merupakan isu yang tidak benar adanya.

Terkait tugas sekolah, dalam penyelidikan, polisi diketahui sekolah tempat M belajar memberlakukan sistem luring modul, di mana guru yang membidangi bidang studi membuat modul atau makalah selanjutnya dibagikan ke siswa. Kemudian hasil jawaban dikirim dalam bentuk tulisan dan dikirim kembali ke pihak guru. Ditegaskan, M meninggal bukan karena tugas online dari sekolah.

Kasus Dihentikan

Simpang siur penyebab kematian siswi M telah terungkap. Polisi akhirnya menghentikan kasus ini.

"Kasus tersebut kini dihentikan karena berdasarkan fakta korban meninggal dunia karena bunuh diri," tegas Kasubag Humas Polres AKP Tambunan.

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Halaman 2 dari 4
(aan/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads