Benang Merah Oknum Polisi Riau Jaringan Napi Pengendali Sabu

Round-Up

Benang Merah Oknum Polisi Riau Jaringan Napi Pengendali Sabu

Tim detikcom - detikNews
Senin, 02 Nov 2020 22:06 WIB
Pekanbaru -

Oknum perwira polisi, Kompol IZ, berteman dengan residivis narkoba makin menguat. Kini terlihat benang merah Kompol IZ terikat dengan jaringan narkoba.

Terbaru, muncul dugaan Kompol IZ juga terkait dengan seorang narapidana pengendali sabu. Napi yang dimaksud ialah napi penghuni Lapas Pekanbaru.

Napi tersebut diduga menjadi pengendali jaringan narkoba dari dalam Lapas Pekanbaru. Polisi masih memeriksa napi tersebut dan belum mengembalikannya ke Lapas Pekanbaru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait keterlibatan napi di Lapas Pekanbaru terkait dugaan jaringan narkoba. Jadi, napi tersebut masih di Polda Riau," kata Dir Resnarkoba Polda Riau, Kombes Victor Siagian, kepada wartawan, Senin (2/11/2020).

Polisi menduga napi tersebut memiliki jaringan ke seorang berinisial HW (51). Diketahui HW adalah residivis narkoba yang ditangkap bersama Kompol IZ pada Jumat (23/10) lalu.

ADVERTISEMENT

"Nah, napi tersebut memiliki jaringannya ke pelaku inisial HW, bukan pada oknum tersebut. Karenanya, kita masih terus mendalami kasus peredaran narkoba ini yang dikendalikan napi bersama pelaku HW," kata Victor.

Victor menyebut HW dan napi tersebut diduga merupakan jaringan narkoba internasional. Mereka dianggap merupakan jaringan besar yang harus diungkap.

"Sesuai dengan instruksi Kapolda Riau bahwa jaringan besar ini harus diungkap. Kami sudah membentuk tim khusus untuk mengungkap jaringan ini, semoga harapan kita para pelaku lainnya bisa kita ungkap," kata Victor.

Benang Merah Jaringan Narkoba Riau

Enam hari setelah Kompol IZ dan HW ditangkap, Tim Ditresnarkoba Polda Riau mendatangi Lapas Pekanbaru. Mereka datang untuk memeriksa seorang napi yang diduga pengendali narkoba.

Awalnya, Kompol IZ ditangkap bersama HW di Jalan Soekarno Hatta/Arengka 1, tepatnya depan showroom Arengka Automall, Pekanbaru, Riau. Barang bukti 16 kg sabu disita dari keduanya. Sempat terjadi kejar-kejaran antara mobil polisi dan kedua kurir narkoba tersebut.

Kompol IZ ditembak pada bagian lengan atas dan terluka akibat proyektil peluru yang bersarang di punggungnya. Kapolri Jenderal Idham Azis hingga Kapolda Riau Irjen Agung Setya berkomitmen mengusut tuntas kasus ini.

Usai Kompol IZ dan HW ditangkap, ada 3 orang yang ditetapkan menjadi DPO. Selain HR, Victor mengatakan 2 DPO lainnya adalah orang yang memberikan sabu ke Kompol IZ dan HW.

"Kan (sebelum penangkapan) itu (ada) 2 orang naik motor ya, 2 itu DPO. (Total ada), 3 jadinya, sama nanti yang bakal menerima (sabu), yang setelah (Kompol IZ) menerima, dia harus menyerahkan kepada yang lain lagi kan. Nah itu DPO juga, jadi 3. Sementara akan kita dalami dari keterangan dari tersangka yang sudah kita tangkap ini," terang Diresnarkoba Polda Riau Kombes Victor Siagian, Minggu (25/10).

Dia mengatakan sabu yang akan diantarkan Kompol IZ diduga berasal dari luar negeri. Hal ini diketahui dari kemasan sabu tersebut.

"Barang (sabu) ini kan kalau kemasan teh itu kan kemasan dari luar (negeri), bukan dari kita, dari dalam kan. Itu jadi kaitannya kan jaringan internasional ini," terang dia.

Begitu siuman, Kompol IZ dan HW diperiksa pada Selasa (24/10). Dari sini muncul dugaan Kompol IZ sudah lama berteman dengan salah satu residivis narkoba inisial HW.

"Yang bersangkutan kami duga sudah lama berteman dengan tersangka HW, dan HW sendiri adalah residivis dan pemain lama narkoba," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Riau, Kombes Victor Siagian melalui pesan singkat, Jumat (30/10).

Akhirnya polisi menunjukkan benang merah yang mengaitkan antara Kompol IZ, HW, dan napi pengendali narkoba yang sedang menjalani hukuman di Lapas Pekanbaru.

Polisi Sempat Ditolak Pinjam Napi

Kedatangan Tim Ditresnarkoba Polda Riau sempat ditolak penjaga lapas dengan alasan hari libur. Cekcok mulut sempat terjadi antara polisi dan penjaga lapas.

Tim Polda Riau merasa alasan tersebut aneh dan terlalu dibuat-buat. Mereka mengaku sudah membawa surat resmi rencana pemeriksaan napi yang diduga pengendali narkoba. Terlebih polisi menyatakan ada seorang wanita dari pihak keluarga napi yang mengunjungi napi tersebut.

"Iya, tadi sore kita mencoba untuk memeriksa salah seorang napi yang diduga pengendali narkoba. Tapi, kehadiran kita ditolak," kata Kasubdit I Dit Narkoba Polda Riau, AKBP Hardian Pratama SIK saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (28/10).

"Kita tahu, wanita yang keluar dari Lapas itu adalah istri dari seorang bandar narkoba yang pernah kita tangkap. Waktu itu barang buktinya 40 kg sabu," kata Hardian.

Polisi khawatir adanya penolakan membuat napi yang diduga pengendali narkoba di luar akan menghilangkan barang bukti. Video momen tim Polda Riau dan sipir terlibat adu mulut viral di medsos. Terlihat petugas sipir dengan tim kepolisian berdebat di balik jeruji besi pintu masuk kedua.

Kanwil Kemenkum HAM Riau akhirnya ikut turun tangan dan langsung berkoordinasi dengan Kapolda Riau. Kakanwil Kemenkum HAM Riau langsung mengece CCTV yang ada di Lapas Pekanbaru.

"Dari pengecekan CCTV dapat diketahui bahwa tim Ditnarkoba Polda Riau telah diterima di ruang portir Pintu Pengamanan Utama (P2U). Namun, karena menunggu pejabat yang berwenang belum datang maka tim Ditnarkoba meninggalkan Lapas," kata Kanwil Kemenkum HAM Riau Ibnu Chaldun, Jumat (30/10).

Ibnu menjelaskan sudah memberikan pengarahan kepada pejabat struktural dan jajaran sekaligus melakukan evaluasi terhadap kedisiplinan menerapkan prosedur P2U. Kemudian Tim Ditnarkoba Polda Riau tiba di Lapas Pekanbaru pukul 21.30 WIB dan diterima langsung Kakanwil, Kalapas, dan pejabat struktural

"Setelah terbangunnya komunikasi yang efektif dan penuh kekeluargaan proses selanjutnya berjalan lancar. Pukul 23.00 WIB napi tersebut (diduga pengendali narkoba, red) dibawa ke Polda Riau," tutup Ibnu.

Kapolri Komitmen Usut Tuntas-Tindak Tegas yang Terlibat

Polri menegaskan pihaknya akan menindak tegas siapapun yang terlibat dalam kasus penyeludupan 16 kg sabut tersebut. Polri juga akan menindak tegas oknum yang terlibat.

"Bapak Kapolri (Jenderal Idham Azis) berkomitmen untuk mengusut tuntas dan menindak tegas siapapun yang terlibat," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono di Mabes Polri, Senin (26/10).

"Sekali lagi, siapapun yang terlibat, baik itu anggota dari Polri maupun dari masyarakat, akan kita lakukan tindakan secara tegas, dan proses masih dilakukan penyidikan oleh polda. Kita sama-sama tunggu bagaimana hasilnya," tambahnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads