Nadiem ke Penerima LPDP: Kembali ke RI Usai Berkiprah di LN, Seperti Saya Dulu

Nadiem ke Penerima LPDP: Kembali ke RI Usai Berkiprah di LN, Seperti Saya Dulu

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Senin, 02 Nov 2020 17:48 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (kiri) menerima laporan Panitia Kerja (Panja) Pembelajaran Jarak Jauh dari Wakil Ketua Komisi X DPR Agustina Wilujeng Pramestuti (kanan) saat rapat kerja di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (27/8/2020). Rapat kerja tersebut  membahas tentang laporan keuangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun Anggaran 2019, proses hibah hak paten merdeka belajar serta kebijakan sekolah yang berada dalam zona hijau COVID-19. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/nz
Mendikbud Nadiem Makarim (Puspa Perwitasari/Antara Foto)
Jakarta -

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim bicara pentingnya para penerima beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk kembali ke Indonesia jika sudah menyelesaikan studinya. Para penerima beasiswa LPDP diharapkan bisa mengembangkan Indonesia dengan ilmu yang dimiliki.

Nadiem menjadi pembicara dalam acara 'Studium Generale 2020: Rekacipta Generasi Muda Menuju Indonesia Emas' yang disiarkan langsung dalam kanal YouTube LPDP RI, Senin (2/11/2020). Nadiem mengutip pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa para penerima beasiswa LPDP adalah duta yang menjadi kebanggaan negara.

"Saya ingin sebut sekali lagi apa yang disebut Pak Presiden mengenai lulusan-lulusan LPDP itu benar-benar menjadi dutanya Indonesia dan menjadi kebanggaan kita di dunia internasional, dan itu suatu kebanggaan dan suatu amanah yang saya harapkan lebih banyak lagi lulusan-lulusan LPDP kita keluar, tapi akhirnya juga kembali ke Indonesia untuk berkarya dan mendukung kemajuan SDM unggul Indonesia," kata Nadiem.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Nadiem, penting bagi penerima beasiswa yang belajar di luar negeri untuk kembali ke Indonesia. Nadiem mencontohkan dirinya yang dulu belajar di luar negeri dan kini kembali untuk berkontribusi bagi negara.

"Jadi sangat penting buat saya bahwa walaupun mencari pengalaman dan mencari pendidikan di luar negeri, harapannya nanti kembali ke Tanah Air. Seperti saya dulu, berkiprah ke luar negeri tapi langsung kembali untuk bisa mengembangkan negara ini," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Nadiem mengatakan para penerima beasiswa LPDP akan memiliki perspektif dan wawasan baru setelah menempuh pendidikan di luar negeri. Nadiem berpesan agar perspektif dan wawasan global itu digunakan untuk membangun dan menemukan solusi bagi permasalahan di Indonesia.

"Jadi saran pertama saya untuk para alumni LPDP, baik yang lagi belajar atau sudah kembali, adalah untuk menggunakan perspektif global tersebut untuk melihat Indonesia sebagai kesempatan yang luar biasa, baik dari sisi sosial, bisnis, maupun dari sisi riset dan inovasi. Gunakanlah lensa yang Anda dapatkan, lensa global di dalam pendidikan Anda untuk kembali dan menemukan solusi-solusi yang benar-benar akan bermanfaat di negara kita," tutur Nadiem.

"Kedua adalah beranilah mengambil risiko, dan ketiga adalah selalu dengarkan isi hati Anda. Banyak sekali suara-suara di luar, banyak sekali suara yang bising yang mendorong kita ke kiri, ke kanan, ke sini, tetapi biasanya pertanyaan jawaban kalau kita menanyakan isi hati kita, kita ingin melakukan apa, itu biasanya akan lebih jelas pada saat kita menanyakan hati diri kita. Jadi dengarkan lah hati Anda, itu yang akan menaruh Anda di dalam misi Anda di dunia ini," lanjut dia.

Nadiem juga bicara soal kemampuan yang dibutuhkan anak muda untuk menghadapi era disrupsi di masa depan. Simak halaman selanjutnya.

Dalam kesempatan itu, Nadiem juga bicara soal kemampuan yang dibutuhkan anak muda untuk menghadapi era disrupsi di masa depan. Salah satu yang terpenting menurut Nadiem adalah kemampuan belajar secara terus-menerus.

"Apa yang kita pelajari di hari ini ada kemungkinan tidak akan relevan lagi di masa depan. Karena itu, yang lebih penting yang kita pelajari di masa sekarang adalah yang pertama, belajar mencintai belajar, karena kita akan dituntut terus seumur hidup untuk belajar ulang lagi, belajar domain baru lagi, ada disrupsi lagi, kita harus belajar sesuatu yang baru lagi. Jadinya cinta akan belajar, punya mindset continuous learning seumur hidup, itu luar biasa pentingnya," ucap Nadiem.

Kemampuan berkolaborasi dan bekerja dalam tim menurut Nadiem juga tak kalah penting. Selain itu, anak muda perlu memiliki keberanian mengambil risiko agar selalu bisa berinovasi.

"Jadi kemampuan kita pintar sendiri itu akan didevaluasi, kemampuan kita jago berkolaborasi, jago bekerja sebagai tim, jago bergotong royong, itu akan menjadi meningkatkan value-nya. Value kita sebagai kontribusi mandiri yaitu sebagai solo player di dalam ekonomi akan jauh lebih tidak penting daripada kontribusi kita sebagai tim. Intinya kemampuan kita bekerja secara kelompok, kemampuan brainstorming secara kelompok, itu luar biasa penting," jelas Nadiem.

"Ketiga adalah kemampuan kita mengambil risiko, keberanian kita mengambil risiko akan sangat penting juga. Karena tanpa mengambil risiko, tidak ada yang namanya inovasi. Inovasi itu tidak ada, tidak mungkin bisa tercapai tanpa Anda mengambil risiko. Jadinya kemampuan dan keberanian untuk generasi muda kita mengambil risiko adalah juga menjadi mahapenting," imbuhnya.

Nadiem juga menyinggung soal profil pelajar Pancasila, yang salah satunya adalah memiliki kemampuan untuk berpikir secara mandiri. Kemampuan itu, kata Nadiem, penting agar pelajar terus berkarya dan memotivasi diri sendiri.

"Yang juga sangat penting adalah kemampuan secara mandiri untuk anak-anak kita. Bukan hanya berpikir secara mandiri, tapi juga memotivasi diri untuk terus belajar dan terus berkarya. Kemampuan kemandirian ini, berpikir secara mandiri, bereksekusi secara mandiri, artinya tidak perlu didorong oleh orang, motivasi dia itu udah ada di dalam dirinya. Itu juga sangat penting. Ini di luar tentunya moralitas keimanan, integritas, dan juga konsep kebhinnekaan global, itu adalah seluruh profil pelajar Pancasila," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(azr/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads