Pria inisial SD (42), pelaku perampokan dan penodongan di sebuah hotel di Gading Serpong, Kelapa Dua, Tangerang, mengaku depresi. Kepada polisi, dia mengaku mengalami depresi sejak dicerai istrinya seorang WN Amerika.
"(Pelaku) ditanya kenapa nodong dan ambil uang, dia bilang depresi karena 7 tahun lalu cerai dengan istri, WN Amerika istrinya," kata Kapolsek Kelapa Dua AKP Muharram Wibisono kepada detikcom, Sabtu (31/10/2020).
Keterangan keluarga pelaku juga menyatakan demikian. Keluarga menyebut bahwa pelaku menjalani pengobatan di psikiater RS Bethsaida sejak ditinggal cerai sang istri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut keterangan keluarganya juga masih terus berobat rehabilitasi di psikiater sejak 7 tahun lalu itu, sejak dicerai istrinya," katanya.
Meski begitu, polisi tidak percaya begitu saja. Polisi meminta keluarga menunjukkan bukti rekam medis jika pelaku memang mengalami depresi.
"Keluarganya juga datang bilang (pelaku) alami gangguan jiwa. Kalau memang dia depresi, kita minta dokumen resminya dari psikiater mana, siapa yang nangani psikiater atau dokter medis yang bersangkutan akan kita mintai keterangan," tuturnya.
Lihat juga video 'Suami Hajar Istri Gegara Tak Diberi Uang Rokok-Miras':
Sebelumnya pelaku datang ke parkiran di supermarket di Gading Serpong, Kelapa Dua, Tangerang diantar sopir pribadinya. Dia mengaku ke situ untuk check-up di RS Bethsaida.
Sementara sopir menunggu di parkiran supermarket, pelaku berjalan menuju ke RS Bethasida yang masih satu area, sambil menenteng airsoft gun. Kejadian ini dilihat saksi yang kemudian dilaporkan ke petugas pengamanan.
Petugas kemudian mencoba menangkap pelaku, namun ia lari ke dalam lobi hotel yang juga di area yang sama. Di sana, dia duduk sejenak kemudian menodong resepsionis dengan airsoft gun tersebut.
Resepsionis tersebut memberikan uang Rp 4 juta ke pelaku karena merasa ketakutan. Pelaku kemudian keluar dan kembali ke parkiran supermarket.
Polisi lalu menangkap pelaku dan mengamankan airsoft gun tersebut. Dari hasil pemeriksaan, pelaku tidak memiliki izin kepemilikan senjata api.
Setibanya di kantor polisi, pelaku memberikan keterangan dan mengaku sedang dalam tahap pengobatan psikiater. Meski begitu, polisi masih menunggu bukti rekam medis dari pelaku.