Pakar epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono mem-posting sebuah video yang menunjukkan ramainya sebuah restoran di Jimbaran, Bali. Terlihat suasana di pantai tersebut cukup ramai.
Pandu mengkritik sikap tak patuh pada protokol kesehatan di masa libur panjang. Dia menyinggung soal kapasitas rumah sakit (RS) yang bisa terpengaruh oleh liburan yang tidak mewaspadai penyebaran virus Corona (COVID-19).
"Jimbaran, Bali, saat liburan panjang Okt 2020. Semua berbahagia, happy, melupakan pandemi yg tak kunjung terkendali. Pasca liburan, sebagian mungkin akan alami 'happy hypoxia'. Semoga kapasitas RS masih bisa menangani lonjakan kasus, cegah kluster tempat tinggal dan tempat kerja," demikian cuit Pandu di akun Twitter-nya, @drpriono1, seperti dilihat detikcom, Sabtu (31/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jimbaran, Bali, saat liburan panjang Okt 2020. Semua berbahagia, happy, melupakan pandemi yg tak kunjung terkendali. Pasca liburan, sebagian mungkin akan alami "happy hypoxia". Semoga kapasitas RS masih bisa menangani lonjakan kasus, cegah kluster tempat tinggal dan tempat kerja. pic.twitter.com/xojDDz46ib
β Juru Wabah (@drpriono1) October 31, 2020
Pihak Satpol PP membenarkan video tersebut terjadi di Pantai Jimbaran. Pihak Satpol PP saat ini sudah berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 hingga keamanan desa adat (pecalang) untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan di lokasi tersebut.
"Gini untuk di sana itu sudah ada pecalang sudah ada Satgas COVID desa sudah, artinya mereka pun di bawah koordinator desa semua itu. Artinya sudah ada Satgas COVID desa," kata Kasatpol PP Badung I Gusti Agung Kerta Suryanegara saat dihubungi detikcom, Sabtu (31/10/2020).
Dia mengaku ada dilema soal penindakan di tempat yang berkaitan dengan ekonomi. Namun dia memastikan protokol kesehatan tetap diberlakukan untuk mencegah penularan COVID-19.
Simak video 'Warpat Puncak Ramai Diserbu Wisatawan':
"Kan di rumah makan itulah kadang-kadang kita selalu dilema, di rumah makan itu apakah kita harus keras atau kita mau sembuh atau ekonomi," katanya.
Dia mengatakan pengunjung yang tidak mengenakan masker tidak diperbolehkan masuk restoran. Pihak restoran juga sudah menyediakan tempat cuci tangan di pintu masuk.
![]() |
"Tapi yang pasti mereka untuk masuk kesana harus pakai masker kalau tidak pakai masker mereka ya tidak boleh masuk, disediakan tempat cuci tangan juga di penjaganya juga sudah ada Satgas desa juga sudah standby di sana itulah kadang-kadang kita itu di tempat makan sama kayak di restoran," ujar Suryanegara.
"Iya (pengetatan protokol kesehatan) sudah mereka terapkan. Artinya satgas desa sudah nungguin di sana, satgas desanya melalui pecalang sudah standby di sana," tambahnya.
Sementara itu, sepanjang libur panjang ini, Satpol PP juga disiagakan di beberapa objek wisata. Dalam libur panjang, lanjutnya, sidak di objek wisata pun ditingkatkan.
"Tentang itu sudah pasti sesuai dengan perintah Pak Pjs untuk standby kita juga melakukan sidak lebih intensif lagi dari kemarin, terus kita lakukan sidak tadi malam juga jam 2 baru. Artinya untuk long weekend selain penempatan personel di objek wisata bersama TNI dan polisi dan Satgas Desa intinya dari kita sidaknya juga bisa dibilang 3 sampai 4 kali dalam sehari," papar Surya.