Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Kepri Bahtiar Burhanuddin mengapresiasi inovasi pemberian layanan rapid dan swab test melalui drive thru bagi masyarakat yang dilakukan oleh pihak swasta. Menurutnya, inovasi layanan drive thru itu menjadi yang pertama di Provinsi Kepri.
"Sejauh ini inovasi seperti ini memang menjadi kebutuhan. Karena pelayanan cepat dan mudah, harus terus bisa dihadirkan ke masyarakat," ujar Bahtiar dalam keterangan tertulis, Senin (26/10/2020).
Menurutnya, inovasi tersebut sangat memudahkan masyarakat dan pemerintah dalam menekan COVID-19 di Kepri. Namun, ia menyayangkan pemerintah setempat tidak bisa menghadirkan lebih dulu inovasi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karenanya, sebagai gubernur saya minta kepada Pemerintah Kota Batam untuk menduplikat inovasi ini, guna melakukan hal yang sama di banyak titik dan tempat lainnya lagi," pintanya saat membuka Drive Thru Subsidi Silang untuk Masyarakat Kurang Mampu di Hotel Pacific Palace Batam.
Bahtiar yang menjabat Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri ini menuturkan Pemerintah akan terus mendukung mulai dari membantu ketersediaan tenaga kesehatan, penyediaan laboratorium PCR guna membantu mendeteksi hasil tes swab secara cepat dan akurat.
Sementara, terkait dengan jumlah kasus positif termasuk orang tanpa gejala yang masih tinggi per hari ini, diakuinya menjadi keprihatinan semua.
"Karenanya, penerapan protokol kesehatan terus kita tekankan. Kita juga terus mengantisipasi dengan menyediakan tempat isolasi baru, bila rumah sakit dan tempat rujukan mengalami keterbatasan daya tampung," jelasnya.
"Ada tiga tempat di Batam yang kita siapkan untuk tempat isolasi baru. Pertama ada di gedung Bapalkes di Marina City, rusun Tanjung Uncang dan Asrama Haji. Tiga tempat itu hari ini saya cek langsung," imbuhnya.
Sementara itu, CEO Founder Homecare 24 Bagus Mulyo Anggoro mengatakan kegiatan rapid dan swab gratis yang dilakukan, sebagai bentuk kepedulian Homecare kepada masyarakat Batam Kepri. Pihaknya melakukan rapid dan swab dengan harga murah di bawah ketentuan yang disyaratkan pemerintah.
"Harga swab kami sebesar Rp 560 ribu dari kisaran normalnya sebesar 900 ribu. Kami juga akan terus melakukan kegiatan subsidi silang serupa di tempat lain. Di mana keuntungan dari kegiatan tersebut, sebagian akan kami peruntukan bagi kegiatan amal," ungkapnya.
(akn/ega)