"Menurut saya hasil survei cukup kredibel. Suara di bawah pun saya lihat demikian," kata Wakil Ketua Umum (Waketum) PD Marwan Cik Asan wartawan, Rabu (21/10/2020).
Marwan menilai pandemi COVID-19 menjadi salah satu faktor dari rendahnya kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi. Ia juga menyoroti momentum dari UU Cipta Kerja (Ciptaker) yang dinilai kurang tepat.
"Mungkin karena kondisi pandemi ini, di tambah beberapa keputusan presiden yang menurut publik kurang tepat momentumnya, misalnya tentang RUU Ciptaker," ujar Marwan.
"Yang pasti, pandemi juga menjadi salah satu faktornya. Misal terkait prioritas bidang kesehatan dan pemulihan ekonomi," imbuhnya.
Lebih lanjut, Marwan meminta pemerintah untuk tidak gagal fokus dalam menangani pandemi Corona. Anggota DPR RI itu mengingatkan bahwa keselamatan harus diutamakan.
"Saya pikir dalam kondisi pandemi ini, dari awal Demokrat sudah mengingatkan tentang fokus kita terhadap kesehatan/keselamatan rakyat kemudian diikuti dengan pemulihan ekonomi. Jadi, jangan gagal fokus," tuturnya
Diberitakan sebelumnya, Litbang Kompas merilis survei dengan hasil lebih banyak responden yang tidak puas terhadap kinerja Jokowi-Ma'ruf pada Selasa (21/10/2020). Survei Litbang Kompas dilakukan lewat telepon pada 14-16 Oktober 2020 terhadap 529 responden di 80 kota/kabupaten di 34 provinsi. Jumlah responden ditentukan secara proporsional dengan tingkat kepercayaan 95% dan margin of error 4,3%.
Responden ditanya 'Secara umum, puas atau tidakkah Anda dengan kinerja pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin satu tahun terakhir ini?' Berikut hasilnya:
Sangat puas: 5,5%
Puas: 39,7%
Tidak puas: 46,3%
Sangat tidak puas: 6,2%
Tidak tahu: 2,3%
Bila dikelompokkan, berarti ada 45,2% responden yang puas terhadap kinerja Jokowi-Ma'ruf dan 52,5% tidak puas. (hel/zak)