Eks Wakapolres Takalar Bantah Cabuli Pemohon SIM, Ini Versi Pengakuannya

Eks Wakapolres Takalar Bantah Cabuli Pemohon SIM, Ini Versi Pengakuannya

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 15 Okt 2020 13:39 WIB
Colour backlit image of the silhouette of a woman with her hands on her head in a gesture of despair. The silhouette is distorted, and the arms elongated, giving an alien-like quality. The image is sinister and foreboding, with an element of horror. It is as if the woman is trying to escape from behind the glass. Horizontal image with copy space.
Foto Ilustrasi (iStock)
Makassar -

Eks Wakapolres Takalar Kompol N dicopot dari jabatannya buntut dilaporkan melakukan pelecehan seksual ke seorang wanita pemohon SIM. Kompol N menegaskan tuduhan itu tidak benar.

Kompol N mengatakan tudingan tersebut bermula saat dirinya tengah di ruangannya di Polres Takalar, Sulawesi Selatan, pada Jumat (2/10/2020) lalu. Saat itu, dia mengaku menerima telepon dari seorang wanita.

"Dia menelepon tentang keberadaan saya, dia tanya; 'lagi di mana ki?', saya sebelum menjawab tentang pertanyaan itu saya tanya balik dulu, ini dengan siapa? (dijawab) 'saya dengan A'," ujar Kompol N dalam rekaman suara yang dikirim Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Ibrahim Tompo kepada detikcom, Kamis (15/10/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam rekaman itu, versi Kompol N, wanita tersebut meneleponnya karena sedang berada di Polres Takalar mengurus SIM A serta SIM C. Menurutnya, selayaknya warga lain yang hendak menemui dirinya, dia mempersilakan A menemuinya di ruangan perihal pertanyaan seputar pengurusan SIM.

"Masa saya bilang tidak bisa (ke ruangan/kantor) nah saya selaku pelayan masyarakat, dan bukan hanya dia yang minta ke ruangan. Otomatis saya, siapa pun yang minta ke ruangan apalagi dia sudah sejak sebutkan sejak awal bahwa tujuan dia itu dia mau ambil SIM," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Selang berapa waktu, masih versi Kompol N, A kemudian datang menemuinya di ruangannya dan bertanya soal biaya pengurusan SIM A dan C.

"Saya bilang, kalau berbicara biaya (pengurusan SIM) saya takut salah, jangan sampai saya bilang sekian nanti ternyata kurang atau lebih. Jadi begini, untuk pastinya kita (anda) lebih baik langsung ke ruangan SIM. Jadi dia jawabannya pada saat itu, 'Iya nanti saya ke situ, karena saya ini hanya sekedar tanya-tanya'," jelasnya.

Tonton video 'Pria Beristri Cabuli Sepupu Sendiri, Modusnya Latihan Reproduksi':

[Gambas:Video 20detik]



Lanjut Kompol N, usai bertanya seputar SIM, A tidak langsung pergi meninggalkan. A, versi Kompol N, bertanya panjang lebar seputar tugasnya di kepolisian, termasuk Kompol N yang merupakan orang Takalar dan mendapat tugas di Takalar. Menurut Kompol N, A memuji ketampananannya.

"Dia bilang pasti banyak cewek Ta' di Makassar karena kita orang gagah, saya saja gagah ki kulihat," kata Kompol N meniru ucapan A kepadanya.

Setelah memuji ketampanan itu, kata Kompol N, A berdiri dari tempat duduk dan mendekatinya. Kompol N mengaku kaget atas sikap A tersebut. Kompol N mengaku juga sempat menegur A untuk tidak mendekat.

"Saya bilang, 'kenapa tadi kita (kamu) bilang mau urus SIM sekarang kenapa jadinya seperti ini?' Sambil dia peluk saya dia bilang duduk mi dulu. Sambil dia mau megang saya punya kelamin saya langsung saya tepis tangannya," ujarnya.

Masih versi Kompol N, usai menepis perbuatan tak senonoh tersebut, A langsung menuju toilet yang ada di dalam ruangan itu. Setelah beberapa lama menunggu, Kompol N mengaku menghampiri A di toilet dan memintanya untuk segera pergi.

"Waktu dari WC saya persilakan dia pulang, sebelum dia pulang sempat dia katakan ke saya, 'bagaimana kita ketemu besok di Makassar'" ucapnya.

Namun, Kompol N mengaku menolak ajakan A untuk bertemu di Makassar. Sebab, Kompol N menduga ada niat buruk.

Namun, selang beberapa hari kemudian, Kompol N melanjutkan, dia dilaporkan ke Propam Polda Sulsel atas dugaan mencabuli seorang wanita yang tengah mengurus SIM. Kompol N membantah semua tuduhan tersebut.

"Kesimpulan saya atas apa yang beredar di medsos, kalau ada bukti jelas saya akan tanggung jawab. Cuma saya juga perlu juga bicara, bahwa itu hal yang dituduhkan saya, bahwa saya paksa untuk isap saya punya kelamin itu tidak betul. Kemudian pengakuan dia bahwa saya kunci pintu dan matikan lampu itu tidak betul," ucapnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Ibrahim Tompo mengatakan pihaknya hingga saat ini masih mendalami pengakuan dari Kompol Nasaruddin dan isi laporan perempuan yang melapor telah menjadi korban pelecehan seksual.

"Sedang didalami, karena dari versi yang bersangkutan (Kompol N) menyampaikan bahwa sebenarnya dia yang pantas melaporkan, karena sebenarnya dia korban. Itu yang harus kita perjelas," ujar Kombes Ibrahim dalam keterangan terpisah.

Halaman 2 dari 3
(nvl/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads