Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyoroti pelibatan anak dalam aksi Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI dan PA 212 di demo omnibus law UU Cipta Kerja di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (13/10). KPAI merasa prihatin, lantaran anak-anak diikutsertakan dalam aksi tersebut.
Komisioner KPAI bahkan turun langsung ke lokasi aksi dan mewawancarai sejumlah anak di lokasi. Para anak rata-rata pelajar sekolah dasar (SD) hingga SMA itu bahkan tidak mengerti apa yang didemo.
"Dalam aksi penolakan UU Cipta Kerja siang tadi di Jakarta, saya melakukan pengawasan pelibatan anak dalam aksi ini. Banyak anak yang dilibatkan," ujar Komisioner KPAI Jasra Putra dalam keterangannya kepada detikcom, Selasa (13/10/2020).
Jasra menyayangkan anak-anak itu harus berhadapan dengan aparat kepolisian. Ia pun merasa tegang ketika melihat anak-anak melawan polisi tanpa rasa takut.
"Cukup tegang pemandangan anak anak yang terus didesak mundur, dengan terus mereka melempari pasukan Kepolisian," katanya.
Untuk diketahui, aksi demo di Jakarta yang terjadi pada Kamis (8/10) dan Selasa (13/10) diikuti oleh ribuan remaja yang datang dari segala penjuru.
Jasra menduga ada sekitar seribuan anak yang dilibatkan di aksi ini. Bahkan ada bayi juga.
"Perkiraan saya hampir ribuan anak ada di lokasi. Mulai dari bayi sampai remaja," katanya.
Berikut fakta-fakta keterlibatan anak dalam aksi unjuk rasa: (lihat di halaman berikutnya)