Lagi-lagi Anarko Terindikasi di Balik Ricuhnya Aksi Demo

Round-Up

Lagi-lagi Anarko Terindikasi di Balik Ricuhnya Aksi Demo

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 10 Okt 2020 05:45 WIB
Gedung Polda Metro Jaya
Foto: Gedung Polda Metro Jaya (Andhika Prasetia/detikcom)

"Jadi 1.192 itu mereka tidak tahu (tujuan demo), dia bukan dari kelompok buruh yang memang (mau) menyuarakan, tapi ada kelompok sendiri datang untuk lakukan kerusuhan bahkan didominasi oleh anak anak STM yang mereka tidak tau apa itu UU Cipta Kerja," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jumat (9/10/2020).

Yusri mengatakan massa tersebut datang atas undangan. Ia juga menyebut ada yang memfasilitasi massa tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang dia tahu ada undangan untuk datang, disiapkan tiket kereta api, disiapkan truk, disiapkan bus, kemudian nantinya akan ada uang makan untuk mereka semua, ini yang dia tahu," ucapnya.

Yusri menambahkan, pihaknya masih mendalami siapa yang memfasilitasi massa tersebut. Polisi juga akan mengecek CCTV untuk mengetahui peran-peran para pelaku tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kita masih dalami (pihak yang fasilitasi), kita ambil keterangan mereka, ini bisa membantu kita para penyidik dan kita ambil CCTV yang mana yang merusak, kemudian kita cari keterangan saksi lain," ujar Yusri.

Dari 1.192 orang itu, 285 orang di antaranya masih diperiksa di Polda Metro karena diduga melakukan kekerasan.

"Iya, di luar 285 boleh dipulangkan. Kenapa 285 tidak dipulangkan, ya ditanya penyidik, keterangan perlu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jumat (9/10/2020).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads