.webp)
Petugas Puskesmas Mapilli melakukan pengawasan ketat terhadap salah seorang santri Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah Parappe berinisial MR (14), yang melakukan isolasi mandiri di tengah kebun.
MR diketahui dijemput keluarganya meninggalkan ponpes sebelum hasil tes swab-nya keluar. Sebelumnya, MR berstatus reaktif Corona berdasarkan rapid test.
"Dia dijemput oleh keluarganya setelah dilakukan swab tanpa menunggu hasil. Saat ini dia (MR) menjalani isolasi di kebun," kata Kepala UPTD Puskesmas Mapilli H Saldi Kursani kepada wartawan, Sabtu (3/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Saldi, kabar keberadaan MR yang melakukan isolasi mandiri baru diketahui setelah pihaknya menerima laporan.
"Setelah ada yang diumumkan, kami mendapat kabar bahwa salah satunya adalah santri dari daerah ini yang dinyatakan positif, namun dia pulang sebelum hasil sampel swab-nya keluar. Setelah kami cek, ternyata benar," ungkapnya.
Diakui, saat ini MR dalam kondisi baik-baik saja. Dia berstatus sebagai pasien orang tanpa gejala (OTG). "Dia (MR) tidak ada gejala. Tempatnya melakukan isolasi mandiri berada di tengah kebun, terpisah dari permukiman warga," ujar Saldi.
Untuk mengantisipasi penularan virus, pihak Puskesmas telah melakukan tracing terhadap kontak erat pasien MR. "Puskesmas terus memantau, termasuk melakukan tracing terhadap keluarga yang diduga kontak erat. Orang tua kandungnya juga telah di-rapid dan hasilnya nonreaktif," ucap Saldi.
Untuk diketahui, sedikitnya 191 santri Ponpes Salafiyah Parappe yang terpapar Corona saat ini menjalani isolasi mandiri di Kampus 2 Pondok yang berada di Desa Panyampa. Sementara itu, sekitar 700 santri yang berstatus nonreaktif saat dilakukan rapid test menjalani karantina mandiri di sejumlah gedung milik ponpes di Desa Parappe. Ada 43 santri terkonfirmasi lainnya yang menjalani perawatan di RS Pratama Wonomulyo.
Simak video 'Wamenag: Ada 1.400 Lebih Santri Terpapar Corona':
