Selain itu, kata dia, pelaksanaan expo di tengah pandemi COVID-19 bukan karena pemerintah kabupaten setempat ingin mencelakai warganya, tetapi justru ingin membangkitkan ekonomi masyarakat setempat.
"Saya sejak awal sudah katakan kalau ada warga saya yang terkonfirmasi positif COVID-19 karena hadir dalam expo ini dan meninggal, saya akan berhenti menjadi bupati. Kita buka expo ini juga demi membantu masyarakat," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu, ia menegaskan adanya pemberitaan yang menyatakan bahwa diperpendeknya masa Expo Alor dan Alor Karnaval itu atas perintah dari pihak tertentu tidaklah benar.
"Apalagi ada yang memberitakan hal itu. Saya mau katakan bahwa itu tidaklah benar," kata Amon Djobo.
Sebelumnya, informasi beredar bahwa Kapolda NTT Irjen Lotharia Latif telah meminta Pemkab Alor segera menutup Expo Alor tersebut karena pelaksanaannya bertepatan dengan pandemi COVID-19.
(idh/imk)