Rupanya pengunggah kolase foto Ma'ruf Amin-Kakek Sugiono merupakan oknum Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Tanjungbalai berinisial SM. KPU Tanjungbalai pun telah memanggil yang bersangkutan.
"Sudah dipanggil tadi pagi, ada prosesnya," ujar komisioner KPU Tanjungbalai, Muhammad Guntur, saat dimintai konfirmasi, Selasa (29/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan KPU Tanjungbalai sudah menindaklanjuti soal heboh posting-an oknum PPK tersebut. Dia menyebut KPU telah meminta klarifikasi, namun dia belum menjelaskan ada-tidaknya sanksi yang diberikan. Guntur memastikan tak ada kaitan tugas PPK dengan perilaku oknum tersebut. Menurutnya, itu adalah tindakan pribadi.
Peristiwa ini membuat berang berbagai partai nasional. Sama seperti GP Ansor, PKB merasa berang lantaran tokoh Nahdlatul Ulama (NU) mendapat penghinaan.
"Sama ulama kok gitu, nanti kualat baru tahu dan menyesal," ujar Ketua DPP PKB Daniel Johan kepada wartawan, Selasa (29/9/2020).
Wakil Ketua Komisi IV DPR ini mengingatkan Ma'ruf adalah tokoh yang sangat dihormati, khususnya oleh warga Nahdlatul Ulama (NU). Daniel meminta jangan ada yang mencari-cari masalah dengan menghina tokoh yang nahdliyin.
"Tidak pantas ulama dibegitukan, apalagi Kiai Ma'ruf yang merupakan ulama utama yang sangat dihormati warga nahdliyin. Jangan cari masalah yang tidak perlu!" tegasnya.
Partai NasDem pun meminta agar pihak berwajib mengusut pelaku pembuat kolase foto Ma'ruf Amin yang disandingkan dengan gambar Kakek Sugiono. Wakil Ketua Komisi III DPR dari F-NasDem Ahmad Sahroni mengecam tindakan tersebut.
"Sangat mengecam. Wajib usut pelakunya. Cari pelakunya dan saya yakin Polri mendapatkan pelakunya," kata Sahroni.
Sahroni bicara soal posisi Ma'ruf Amin sebagai Wakil Presiden yang harus dijaga. Selain itu, perannya sebagai seorang kiai, menurut Sahroni, harus dijaga martabatnya.
"Ini simbol negara, wajib dijaga dengan baik. Pak Wapres juga kiai, harus dijaga martabatnya," ucapnya.
Gerindra pun merasa unggahan SM sebagai bentuk pelecehan terhadap simbol negara. Partai pimpinan Ketum Prabowo Subianto ini mendukung proses hukum terhadap pelaku.
"Dengan adanya penyandingan foto dari Wapres yang merupakan simbol negara dengan bintang pornografi asal Jepang itu sebenarnya adalah suatu pelecehan," kata anggota Komisi III dari F-Gerindra Wihadi Wiyanto.
"Jadi sikap daripada Gerindra adalah mendukung proses hukum dan ini harus diusut secara tuntas pelakunya ini dan segala motifnya, karena ini sama saja bahwa negara dilecehkan oleh seorang bintang porno. Jadi ini saya anggap perlu ada pembelajaran juga bagi masyarakat bahwa ini adalah simbol-simbol negara," ujarnya.
Wihadi pun mengecam aksi kolase foto tersebut. Menurutnya, hal itu sama saja dengan melecehkan pemimpin negara.
"Pasti kita mengecam, karena ini pelecehan. Ini simbol negara terus disandingkan dengan seorang bintang porno seakan-akan sama gitu kan, itu kan suatu pelecehan kepada simbol-simbol negara, terhadap pemimpin negara kita," tegas Wihadi.
Simak juga video 'Ma'ruf Amin Minta NU Tingkatkan Metode Dakwah Digital':