Terpisah, anggota Komisi D DPRD DKI dari F-PDIP Hardiyanto Kenneth menilai PSBB ketat tidak efektif memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Kenneth menyoroti lonjakan kasus positif baru di DKI Jakarta selama masa PSBB ketat.
"Kasus positif COVID-19 di Jakarta terus melonjak, walaupun sudah dilakukan penerapan PSBB total selama dua pekan kemarin. Saat ini secara total di Jakarta positif COVID-19 mencapai 68.927 kasus," kata Kent.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya memang tidak efektif Pemprov DKI memperpanjang PSBB total, yang ada akan memperburuk perekonomian DKI Jakarta dan akan bisa memicu angka PHK besar-besaran," tegasnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta mengklaim ada pelambatan kasus aktif atau orang yang positif COVID-19. Kasus aktif itu melambat disebut terjadi setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menarik rem darurat dengan kembali memberlakukan PSBB.
Dari data yang ada, kasus aktif COVID-19 pada 12 September hingga 23 September 2020 sebesar 12 persen. Angka tersebut mengalami penurunan bila dibanding kasus aktif yang terjadi pada 30 Agustus hingga 11 September 2020 sebesar 49 persen.
"Peningkatan kasus aktif di Jakarta melambat dari 49% menjadi 12% sejak Gubernur Anies Baswedan mengambil keputusan menarik rem darurat dan kembali memberlakukan PSBB ketat sejak 14 September lalu," tulis akun Instagram Pemprov DKI Jakarta seperti dilihat detikcom, Sabtu (26/9).
(azr/imk)