Flat Wisma Atlet Kemayoran ini adalah tempat isolasi diri untuk pasien COVID-19 tanpa gejala. Mari ikuti room tour bareng salah satu pasien yang ada di sini.
Pasien yang kini menjalani isolasi di flat Wisma Atlet Kemayoran Jakarta Pusat, Christman Datubara (31), berkenan memperlihatkan isi unit yang dia huni, yakni di Tower 5 lantai 9. Dia datang ke Wisma Atlet sejak 14 September pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di dalam nggak seram. Ini bagus, karena awalnya memang buat atlet Asian Games 2018," kata Christ kepada detikcom, Minggu (20/9/2020).
![]() |
Untuk menuju lantai 9, ada lift yang bekerja dengan baik. Terlihat lantai keramik warna krem bersih bersinar. Cahaya penerangan juga ideal.
"Ini bersih. Mungkin karena bangunannya relatif baru," kata dia.
Sesampainya di lantai 9, Chris melangkah keluar, menyusuri lorong unit-unit yang dihuni pasien. Terlihat seorang perawat berpakaian Alat Pelindung Diri (APD) Lengkap keluar dari ruang perawat. Di setiap lantai, memang ada ruang perawat seperti ini.
![]() |
Akhirnya, sampailah kita di unit Chris. Dia membuka pintu. Ini adalah unit berukuran 36 meter, yakni 6x6 meter. Ada dua kamar di dalamnya, dihuni masing-masing satu pasien tanpa gejala. Jadi, satu unit ini disediakan untuk dua pasien. Chris memperlihatkan ruang tengah unit ini.
"Kita masuk, layaknya apartemen dua kamar. Ini ada sofa bagus," kata Chris menunjuk dua sofa berwarna cokelat di ruang tengah, ada bantal berwarna abu-abu di atasnya. Meja kecil dan rak minimalis ada di dekatnya.
![]() |
"Di sini ada WiFi, WiFi-nya juga nggak asal-asalan tapi kencang," kata dia.
Dua kamar di unit ini terdiri dari kamar ukuran sekitar 4x3 meter berisi dua tempat tidur, dan kamar ukuran sekitar 3x3 meter berisi satu tempat tidur. Chris menghuni satu kamar berisi dua tempat tidur, namun tentu saja hanya satu tempat tidur yang digunakan.
Dia membuka pintu kamarnya, terlihat dua tempat tidur itu berseprai putih bersih dengan sarung bantal senada. Ada selimut warna cokelat di atasnya.
![]() |
Dua ranjang itu dipisahkan oleh satu meja kecil. Di belakangnya, ada jendela dilengkapi tirai. Penyejuk ruangan (AC) mengembuskan udara dingin. Letaknya tertempel di tembok tak jauh dari jendela.
"Di sini nyaman dan terjamin," kata dia.
![]() |
Satu unit ini mempunyai satu kamar mandi di dalamnya. Pintu kamar mandi dibuka, terlihat ada wastafel dengan kaca, alat untuk mandi (shower), dan kloset duduk.
"Di sini enak, kamar mandi bersih, ada water heater (pemanas air)," kata dia.
![]() |
Dia melangkah ke dapur. Di sini ada bak cuci (sink). Meja dapurnya terbuat dari beton berlapiskan keramik putih. Namun tidak ada kompor di sini, kosongan saja. Pasien di sini memang tidak perlu memasak, karena pihak Wisma Atlet menyediakan makan tiga kali sehari, plus satu kali paket makanan ringan (snack) dan susu kemasan kotak. Perawat selalu mengabarkan via grup WhatsApp per lantai bila makanan sudah siap.
![]() |
Chris memperlihatkan tumpukan nasi kardus yang siap diambil para pasien. Letaknya ada di pos perawat. Untuk minum, tersedia pula dispenser yang senantiasa terisi, letaknya ada di lorong unit. Galon-galon air berjejer di dekat dispenser.
![]() |
Begitulah isi dari salah satu lantai di Tower 5, flat Wisma Atlet Kemayoran. Para pasien mendapat fasilitas yang memadai untuk menunggu hasil tes negatif COVID-19.