Jakarta -
Ribuan orang menjalani isolasi di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet. Begini keseharian pasien COVID-19 di gedung yang terletak di Kemayoran Jakarta Pusat itu.
Seorang pasien bernama Christman Datubara (31) membagikan kesehariannya sebagai pasien yang diisolasi di Wisma Atlet. Musisi ini sudah menjalani enam hari di Tower 5, Lantai 9, flat isolasi mandiri untuk pasien tanpa gejala di Wisma Atlet.
"Di sini nyaman dan terjamin," kata Chris saat berbincang via telepon kepada detikcom, Minggu (19/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya, Senin 14 September 2020, bus sekolah yang dikawal sirene Dinas Perhubungan mengantarkan Chris dan 18 orang lainnya dari Tanah Abang ke Wisma Atlet Kemayoran. Dia sampai di Wisma Atlet pada pukul 21.00 WIB. Saking banyaknya orang yang hendak menjalani isolasi, dia harus menunggu di atas lantai di pinggir pintu kaca dalam lobi, sampai nyaris jam 01.00 WIB untuk mendapat kamar.
Chritman Datubara, saat pertama kali datang ke Wisma Atlet. (Dok pribadi) |
"Saya dapat kamar Tower 5, lantai 9, nomor 50919, flat isolasi. Baru! Bukan bekas ditempati pasien sebelumnya," kata dia.
Ayah tiga anak ini menilai isolasi di Wisma Atlet lebih aman ketimbang harus bercampur dengan tiga anaknya yang masih kecil-kecil, istri, dan mertuanya di rumah. Maka sejak 15 September dini hari itu, dia menjalani hari-hari isolasi.
Dia menghuni satu unit berisi dua kamar. Satu kamar 4x3 meter berisi dua ranjang, satu kamar lainnya berukuran 3x3 meter berisi satu ranjang. Dia menempati satu kamar berisi dua ranjang, namun hanya diisi satu orang.
Satu lantai diisi 42 orang pasien COVID-19. Di satu lantai ada 2 hingga 3 perawat yang berganti-ganti, sehari ada 3 sif.
Begini rata-rata aktivitas keseharian Chris selama hari-hari isolasi di flat isolasi mandiri, Wisma Atlet:
Tonton juga 'Pasien Covid-19 Tanpa Gejala Mulai Penuhi Wisma Atlet':
[Gambas:Video 20detik]
Pukul 06.00 WIB:
Lewat grup WhatsApp (WA), perawat mengabarkan sarapan pagi sudah siap. Para pasien dipersilakan mengambil di koridor.
Pukul 07.00 - 08.00 WIB:
Para pasien bangun dan keluar kamar untuk mengambil dan menyantap menu sarapan.
Pukul 07.00 - 10.00 WIB:
Lewat grup WA, perawat mengingatkan para pasien untuk berjemur karena matahari bagus, agar fisik sehat. Meski begitu, berjemur tidak diwajibkan. Berjemur biasa dilakukan di lantai 12 dan 16 (jogging track) dan 32 (rooftop).
Suasana berjemur pagi hari yang dijalani pasien COVID-19 di tempat isolasi, Wisma Atlet. (Dok Pribadi Christman Datubara) |
Biasanya, Chris mandi pagi sehabis berjemur.
Pukul 10.00 WIB - 11.00 WIB:
Bersih-bersih kamar, menyuci pakaian sendiri karena tidak ada jasa laundry di sini.
Pukul 11.00 WIB:
Lewat grup WA, perawat mengabarkan snack sudah siap, bisa diambil di koridor.
Pukul 12.00 WIB
Lewat grup WA, perawat mengabarkan makan siang sudah siap, bisa diambil di koridor. Pasien kemudian mengambil makan siang, biasanya mereka mengambil jatah snack dan makan siang sekaligus.
Pukul 13.00 - 16.00 WIB
Pasien berada di kamar masing-masing, beraktivitas masing-masing. Chris mememanfaatkan waktu untuk istirahat dan tidur siang supaya tubuh sehat. Dia juga menyempatkan waktu dengan video call ke keluarga di rumah dan kolega.
Pukul 16.00 WIB
Pasien keluar ke lantai 12, 16, atau 32 untuk joging, senam, atau olahraga. Banyak pula yang sekadar melihat matahari terbenam.
Biasanya, Chris mandi sehabis matahari terbenam.
Pukul 19.00 WIB - 20.00 WIB
Lewat grup WA, perawat mengabarkan makan malam sudah siap. Para pasien mengambil jatah makam malam di koridor.
Pukul 20.00 WIB
Selepas makan malam, Chris biasa memanfaatkan untuk berselancar di dunia maya, berkomunikasi via internet dengan keluarga di rumah, sanak saudara, dan teman-teman. Di sini disediakan Wifi dengan koneksi yang lancar.
Pukul 23.00 WIB
Tidur hingga pagi hari.
Menurut Chris, hari-hari di Wisma Atlet difokuskan untuk istirahat, menjaga kondisi tubuh, tujuannya agar virus Corona cepat hilang dari badan.
Mantan pasien isolasi di Kompleks Wisma Atlet, Juno (36), menuturkan perihal rutinitas yang dia lakukan saat menghuni unit di Tower 7 lantai 29 Rumah Sakit Darurat di situ, dari 17 April hingga 18 Mei.
Rutinitas sehari-hari yang dilakukan Juno hampir sama dengan yang dilakukan Chris. Juno menjelaskan, pada dasarnya pihak rumah sakit darurat tidak banyak mengatur aktivitas para pasien, kecuali untuk jadwal cek medis yang berbeda-beda antara satu pasien dengan pasien lainnya. Jadwal selalu diinformasikan via grup WA satu lantai.
Tempat tidur Juno saat menjalani isolasi di RSD COVID-19 Wisma Atlet. (Dok pribadi) Foto: Tempat tidur Juno saat menjalani isolasi di RSD COVID-19 Wisma Atlet. (Dok pribadi) |
"Pihak Wisma Atlet hanya mengatur soal jadwal cek tekanan darah, cek tensi, dan cek medis. Masing-masing perawat memegang jadwalnya. Pagi-pagi, jadwal cek biasanya dikabarkan di WA," kata Juno, dihubungi terpisah.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini