Gejala Global Pernikahan Dini Melonjak di Masa Pandemi

Round-Up

Gejala Global Pernikahan Dini Melonjak di Masa Pandemi

Tim Detikcom - detikNews
Minggu, 20 Sep 2020 06:28 WIB
Wedding in the mountains Mangup in Crimea
Foto: Ilustrasi pernikahan dini. (Thinkstock).

Pandemi Corona juga menyisakan masalah sosial di Blitar, Jawa Timur. Diketahui, banyak anak di Blitar terjebak pergaulan bebas selama pandemi COVID-19 sehingga terjadi kehamilan dan melangsungkan pernikahan dini.

Data yang dirangkum detikcom dari Pengadilan Agama (PA) Blitar, pernikahan dini mulai naik signifikan mulai Juni lalu. Ada 62 permohonan dispensasi kawin diajukan oleh pasangan di bawah umur. Sementara pada Maret ada 53 permohonan, April ada 29 permohonan dan Mei 14 ada permohonan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejak Januari sampai Agustus tahun ini, kami terima permohonan dispensasi kawin sebanyak 408. Naik hampir 100 persen dibandingkan tahun 2019 sebanyak 245," kata Humas PA Blitar, Nur Kholis kepada detikcom, Sabtu (19/9/2020).

Di tahun 2017, perkawinan anak di Blitar ada 207 kasus, 2018 turun menjadi 157 kasus. Namun pada 2019 melonjak menjadi 245 kasus.

ADVERTISEMENT

Nur Kholis menilai, naiknya angka perkawinan anak terjadi karena dua faktor. Pertama karena berlakunya UU Perkawinan No 1/1974 pada Oktober 2019. UU Perkawinan telah menyepakati usia minimum nikah bagi laki-laki dan perempuan jadi 19 tahun. Kedua karena pandemi COVID-19.

"Revisi UU Perkawinan itu yang utama, karena yang minta dispensasi kawin kebanyakan usia 15 sampai 17 tahun. Kalau karena pandemi, menyumbang 30 persen dari angka kenaikan yang ada," tuturnya.

Kondisi ini menjadi keprihatinan bagi Kemenag Kabupaten Blitar. Revisi UU Perkawinan yang diharapkan bisa mengurangi laju angka perkawinan anak, ternyata belum menjadi solusi. Pun dengan Perbup Blitar Tahun 2019 tentang Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Perempuan, belum mampu meningkatkan pemahaman soal risiko yang ditimbulkan dari perkawinan anak.

"Kondisi ini diperparah dengan pandemi (COVID-19). Anak tidak ada aktivitas belajar di sekolah, orang tua bingung mencari penghasilan sehingga pengawasan pada anak lemah. Dan pengaruh negatif gadget. Waktu luang anak lebih banyak dan bebas, ini membuat banyak yang terjebak dalam pergaulan bebas," ungkap Humas Kemenag Kabupaten Blitar, Jamil Mashadi.

Pernikahan dini saat pandemi yang meningkat signifikan juga dilaporkan terjadi di Ponorogo, Jawa Timur. Pengadilan Agama (PA) Ponorogo mencatat, selama Januari hingga Agustus 2019 ada 78 pernikahan dini. Sedangkan tahun ini dalam periode yang sama sudah ada 165 pernikahan dini.

Panitera PA Ponorogo Ishadi membenarkan ada peningkatan signifikan di tahun ini. Bahkan hingga dua kali lipat jika dibandingkan tahun 2019 dalam periode yang sama.

"Memang ada kenaikan dibandingkan tahun 2019 lalu, kenaikannya sekitar 50 persen," terang Ishadi kepada wartawan, Rabu (16/9/2020).

Ishadi menjelaskan, pihaknya menduga naiknya angka pernikahan dini karena sekolah saat ini memberlakukan belajar daring. Banyak anak-anak yang akhirnya kurang terkontrol sehingga ada yang memiliki hubungan dengan teman sekolahnya.

"Karena tidak sekolah akhirnya alasan kerja kelompok dengan temannya malah berhubungan badan," imbuh Ishadi.

Menurutnya, biasanya para wali meminta dispensasi kawin karena anaknya sudah melakukan hubungan badan dengan lawan jenis. Beberapa ada juga yang sudah hamil di luar nikah.

"Dari para wali yang akan menikahkan anaknya, sebanyak 97 persen alasannya karena sudah terlibat hubungan badan. Ada yang sudah telat, ada yang perutnya membesar," jelas Ishadi.

Selain itu, alasan tingginya dispensasi kawin karena adanya UU Nomor 16 Tahun 2019. Batas usia perempuan menikah dari semula 16 tahun kini menjadi 19 tahun. "Biasanya usia 16 hingga 17 tahun yang kebanyakan sudah putus sekolah yang meminta dispensasi kawin," tambah Ishadi.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads