Operasi Yustisi di Jakarta, 6.800 Personel Gabungan Diterjunkan

Operasi Yustisi di Jakarta, 6.800 Personel Gabungan Diterjunkan

Yogi Ernes - detikNews
Selasa, 15 Sep 2020 13:07 WIB
Petugas gabungan gelar Operasi Yustisi di Jakarta Utara. Kegiatan itu digelar serentak di kawasan Ibu Kota di hari pertama PSBB Jakarta diperketat
Ilustrasi (Pradita Utama/detikcom)
Jakarta -

Polda Metro Jaya mulai menggelar operasi yustisi sejak Senin kemarin guna mengawasi penerapan protokol kesehatan masyarakat. Total, ada 6.800 personel gabungan yang disiapkan aparat untuk mengawasi protokol kesehatan di DKI Jakarta.

"Di wilayah hukum Polda Metro total ada 6.800 personel gabungan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (15/9/2020).

Menurut Yusri, tim gabungan tersebut terdiri dari TNI-Polri, pemerintah daerah, hingga personel kejaksaan dan pengadilan. Seluruh elemen tersebut bertugas mengawasi serta menindak pelanggar protokol kesehatan di masa PSBB DKI Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Sebanyak) 6.800 personel itu terdiri dari 700 dari Pemda, 50 jaksa, 50 pengadilan, 3.000 TNI, dan 3.000 Polri," sebut Yusri.

Selain pelibatan 6.800 personel gabungan tersebut, operasi yustisi di wilayah hukum Polda Metro akan turut dibantu oleh beberapa organisasi kemasyarakatan. Menurut Yusri, penurunan ormas tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan.

ADVERTISEMENT

Dia beralasan, pelibatan organisasi masyarakat itu sebagai bentuk upaya partisipasi aktif dari masyarakat untuk saling mengingatkan terkait protokol kesehatan tersebut.

"Kemarin kita lakukan di Pasar Tanah Abang, di Pasar Tanah Abang itu ada Blok A, B, C ada orang di Blok A yang dituakan, tokoh masyarakat, tokoh orang-orang yang memang disegani di situ. Kemudian pengurus dari pasar tersebut. Itulah yang menjadi komunitas yang mendisposisikan masyarakat, mengawasi, menegur masyarakat," jelas Yusri.

"Jadi ini partisipasi masyarakat yang kita butuhkan di tempat yang lain juga sama pasar-pasar yang lain juga sama di terminal, di stasiun kereta juga begitu. Jadi turut tim ini kita harapkan masyarakat juga bisa mengerti, tidak mengerti baru kami melakukan penindakan," sambungnya.

Sebelumnya, TNI-Polri hingga Satpol PP DKI Jakarta menggelar operasi yustisi dalam pendisiplinan penggunaan masker di masyarakat. Dalam kegiatan ini, Polri menggandeng preman pasar untuk ikut mendisiplinkan warga di lingkungan pasar.

Wakapolri Komjen Gatot Edy Pramono mengatakan pelibatan preman pasar ini tentunya dengan pengarahan dan pengawasan dari aparat penegak hukum. Preman diminta bersikap humanistis dalam mendisiplinkan warga.

"Kita juga berharap penegak disiplin internal di klaster-klaster pasar. Di situ kan ada jeger-jeger-nya (preman). Kita jadikan penegak disiplin tapi tetap diarahkan oleh TNI-Polri dengan cara-cara humanis," kata Gatot di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (10/9).

Simak video 'Operasi Yustisi di Check Point Ps Jumat, Dominasi Tak Pakai Masker':

[Gambas:Video 20detik]



Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads