Alasan Warga Balap Lari Liar di Jakarta: Ikuti Tren-Jenuh di Rumah

Alasan Warga Balap Lari Liar di Jakarta: Ikuti Tren-Jenuh di Rumah

Yogi Ernes - detikNews
Sabtu, 12 Sep 2020 19:28 WIB
Balap lari liar (Dok Istimewa)
Balap lari liar (Foto: dok Istimewa)
Jakarta -

Balap lari liar di jalanan Jakarta kini tengah menjadi tren. Tidak sedikit warga yang mengaku mengikuti kegiatan tersebut karena saat ini tengah viral.

Remaja berinisial A (20) mengaku awalnya sempat mengikuti aksi balap motor. Namun, belakangan, kegiatan tersebut dia tinggalkan setelah mengetahui aksi balap lari jalanan tengah menjadi buah bibir di masyarakat.

"Sebenarnya karena memang lagi Corona semuanya tuh pengin jadi pelari. Karena ngikutin tren. Ada tren sepeda kan buat kesehatan juga. Orang sekarang mungkin sudah mulai jenuh di rumah. Sekarang kita buat tren baru nih, tren lari. Balap lari gitu sih," katanya ketika dihubungi detikcom, Sabtu (12/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahasiswa yang berdomisili di daerah Jakarta Utara ini merupakan pemilik akun Instagram @gosipbalaplariliar. Dia menyebutkan akun tersebut yang baru terbentuk satu pekan terakhir didasari atas fenomena balap lari liar yang kini tengah viral.

"Terbentuknya awalnya buat balap motor. Terus lagi ikut tren kita masukin buat balap lari itu. Ya sudah, terbentuknya gitu karena ngikutin tren," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Hal senada disampaikan oleh remaja berinisial R (17). Pria yang masih mengenyam pendidikan SMA ini mengikuti aksi balap lari liar di jalanan tersebut sejak satu pekan terakhir di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Dia mengatakan aksi tersebut dilakukan semata-mata untuk memperoleh hiburan akibat jenuh di rumah semenjak pandemi virus Corona.

"Buat hiburan saja daripada di rumah melulu gara-gara pandemi ini kan bosan di rumah aja. Jadi diadain (balap lari liar) saja," jelasnya.

Meski begitu, kedua remaja tersebut sebenarnya juga takut bisa terinfeksi virus Corona dari kegiatan yang mereka lakukan. Namun, keduanya menyebutkan selama melakukan aksi balap liar itu, mereka menuruti protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.

"Kalau dibilang takut sih takut. Tapi kan kita tetap pakai protokol. Kita keluar pakai masker, kalau yang lari tapi nggak pakai kan engap juga. Paling kita anjurin harus pakai masker dan jaga jaraklah," ujar R.

Aksi balap lari liar ini kini menjadi kegiatan rutin di banyak jalan umum di wilayah Jakarta. Bahkan kegiatan tersebut juga mengandung unsur perjudian.

Beberapa peserta aksi balap lari liar di jalanan tersebut diketahui kerap bertaruh sejumlah uang untuk pemenangnya. Dari informasi yang dihimpun detikcom, nilai nominal uang taruhan balap lari liar itu berkisar Rp 50-100 ribu.

Halaman 2 dari 2
(dkp/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads