Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan COVID-19 (STPC19) Sonny Harry B Harmadi mendorong agar kepatuhan masyarakat tentang protokol COVID-19 diterapkan di setiap tahapan Pilkada 2020. Ia berharap agar calon kepala daerah bisa memberi contoh untuk menerapkan protokol kesehatan tersebut.
Calon kepala daerah diharapkan dapat menerapkan contoh perilaku penerapan 3 M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Hal itu karena calon kepala daerah akan meneruskan kepala daerah yang kini menjabat dalam penanganan COVID-19 jika terpilih di Pilkada.
"Kita berharap bahwa Pilkada nanti betul-betul mencerminkan kepatuhan masyarakat perubahan perilaku terhadap 3M tadi. Saya berharap para calon kepala daerah ini kan nanti akan meneruskan di dalam estafet kepemimpinan mengurusi masalah COVID-19 ini," kata Sonny," dalam talkshow bertajuk Klaster Pilkada dan Antisipasi Mencegah Penyebaran COVID-19, yang disiarkan di YouTube BNPB Indonesia, Kamis (10/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Padahal kita tahu 3M tadi perubahan perilaku tadi menjadi kunci di dalam pencegahan penularan, sehingga mereka harus memberi contoh dan harus mencegah sebisa mungkin terjadinya kerumunan atau tidak bisa menjaga jarak," ungkapnya.
Ia mengimbau agar calon kepala daerah menerapkan protokol kesehatan, misalnya tetap memakai masker pada tiap tahapan Pilkada terutama saat kampanye. Jika protokol kesehatan diterapkan dengan baik maka diharapkan Pilkada tidak menjadi klaster Corona.
Sementara itu Komisioner KPU I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi meminta komitmen para calon kepala daerah dan partai pengusung untuk mematuhi protokol COVID-19 selama tahapan Pilkada. Selain itu bakal pasangan calon kepala daerah diharapkan selalu sehat sehingga dapat terus mengikuti tahapan Pilkada.
"Ada sejumlah tahapan yang menurut saya diantisipasi bersama, dan ini memerlukan komitmen semua pihak, terutama dari evaluasi kemarin bagaimana pasangan calon kemudian partai politik pengusung itu, kami harapkan betul-betul menerapkan protokol kesehatan. Mengapa? Argumentasinya karena kita harus menjaga kesehatan beliau-beliau itu," kata Raka.
Ia mengatakan pentingnya menjaga kesehatan bakal pasangan calon kepala daerah karena akan mengikuti serangkaian tahapan Pilkada selanjutnya. KPU akan mengantisipasi adanya kegiatan yang berpotensi adanya kerumunan massa, misalnya kampanye dengan membatasi jumlah peserta yang hadir.
"Bakal pasangan calon pada saatnya jika telah memenuhi persyaratan akan ditetapkan sebagai pasangan calon. Beliau akan melakukan kampanye pada saatnya juga akan dipilih oleh masyarakat sebagai kepala daerah di daerah masing-masing. Tentu perjalanan ini masih panjang, oleh karena itu menjaga kesehatan pasangan calon, partai politik, masyarakat, dan kita semua ini menurut saya adalah keniscayaan yang harus menjadi komitmen kita bersama," kata Raka.
(yld/imk)