Saling Serang Dua Kubu PAN Pekan Ini

Round-Up

Saling Serang Dua Kubu PAN Pekan Ini

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 05 Sep 2020 07:20 WIB
Sejumlah tokoh partai hadiri Rakernas PAN, Sabtu (7/12/2019).
Amien Rais bersama Zulkifli Hasan saat Rakernas PAN, Sabtu (7/12/2019). (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Saling serang dua kubu PAN terus berlanjut. Kubu PAN loyalis Amien Rais tetap berkukuh pada pendirian untuk berpisah dari kubu PAN Ketua Umum Zulkifli Hasan (Zulhas).

Kubu loyalis Amien Rais akan membentuk partai baru PAN Reformasi. Dalam sepekan ini, saling serang di antara kedua kubu tetap bersahutan.

Diketahui, wacana PAN Reformasi merupakan puncak perpecahan di tubuh internal partai matahari putih itu sejak Kongres Kendari pada Februari lalu. Kemenangan Zulkifli di kongres itu disambut cibiran kubu Amien Rais, yang menjagokan Mulfachri Harahap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Loyalis Amien Rais, Agung Mozin, menilai PAN yang ada sekarang sudah membelot dari tujuan awal dibentuknya PAN. Untuk itulah, menurutnya, semua loyalis Amien Rais menyepakati adanya perubahan. Itu yang menjadi alasan pembentukan nama PAN Reformasi.

"Alasannya, argumentasi mereka, bahwa kalau bicara PAN itu adalah Amien Rais, dan kalau bicara Amien Rais itu adalah PAN. Jadi rohnya PAN itu ada di Amien Rais. Kemudian kalau bicara reformasi, ya Amien Rais saja. Itu dari sisi persepsi luar," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (29/8/2020).

ADVERTISEMENT

Berikut aksi saling serang di antara dua kubu PAN tersebut:


PAN Reformasi Disebut Halusinasi

Serangan pertama pada pekan ini dilontarkan oleh Ketua DPP PAN Mumtaz Rais. Mumtaz menyebut PAN Reformasi adalah halusinasi.

Mumtaz meyakini PAN Reformasi yang akan dideklarasikan pada Desember nanti 'nyungsep' sebelum terbentuk. Mumtaz mengatakan tak ada anggota Dewan dan kepala daerah dari PAN yang tertarik dengan PAN Reformasi.

"Mengapa? Karena PAN Reformasi ini, alih-alih akan terbentuk dan dideklarasikan, malah yang ada nyungsep sebelum tumbuh. Lihatlah, tidak ada satu pun anggota Dewan kita dan kepala daerah kita yang mengarah ke sana," ujar putra Amien Rais itu.

Lebih lanjut Mumtaz menyinggung PAN Reformasi sebagai kelompok pengangguran yang berhalusinasi ingin menjadi partai. Mumtaz lantas menyebut PAN Reformasi sebagai PAN Halusinasi.

"Mereka (anggota Dewan dan kepala daerah PAN) semua sibuk bekerja, bukan seperti para pengangguran itu yang luntang-lantung berhalusinasi mau bikin partai. Kalau memang PAN halusinasi (baca: PAN Reformasi) ini sampai beneran terbentuk dan diisi oleh seperempat saja dari anggota Dewan kita yang berjumlah sekitar 1.500-an, maka saya sebagai Ketua PoK DPP penjaga tangguh benteng PAN ini, akan berenang dari Pantai Kapuk sampai Labuan Bajo, sebagai bentuk give away, persembahan dari saya," imbuhnya.

Loyalis Amien Rais, Agung Mozin, menilai ungkapan putra Amien Rais itu adalah bentuk kepanikan yang berlebihan.

"Ha-ha-ha..., itu ungkapan kepanikan saja, lihat saja nanti," kata Agung kepada wartawan, Senin (31/8/2020).

Agung mengatakan PAN Reformasi akan segera terbentuk. Dia menyebut deklarasi akan dilakukan pada Desember nanti.

"Desember (pembentukan PAN Reformasi). Insyaallah kami sudah bulat bersama dengan Pak Amien menghadirkan partai baru," tuturnya.

Agung menganggap Mumtaz belum matang berpolitik. Mumtaz seharusnya banyak lagi belajar.

"Sebagai anak muda, sebaiknya belajar dulu yang banyak sebagai kader partai untuk menjadi politisi yang matang," ujar Agung Mozin kepada wartawan, Selasa (1/9).

Agung Mozin menyindir karier politik Mumtaz. Ia menyebut anggota DPR RI periode 2014-2019 itu belum pantas berlaga di kancah politik nasional.

"Belum saatnya dia tampil atau hadir di kancah politik nasional seperti saat ini," tutur Agung


Nazar Berenang dari Jakarta ke NTT Jika PAN Reformasi Terbentuk


Mumtaz berjanji akan berenang dari Pantai Kapuk, Jakarta Utara, ke Labuan Bajo, NTT, jika seperempat saja dari semua anggota Dewan PAN nyeberang ke PAN Reformasi.

"Kalau memang PAN Halusinasi (baca: PAN Reformasi) ini sampai beneran terbentuk dan diisi oleh seperempat saja dari anggota Dewan kita yang berjumlah sekitar 1.500-an, saya sebagai Ketua PoK DPP, penjaga tangguh benteng PAN ini, akan berenang dari Pantai Kapuk sampai Labuan Bajo, sebagai bentuk give away, persembahan dari saya," ujar putra Amien Rais ini.

Agung Mozin menanggapi persembahan Mumtaz akan berenang dari Labuan Bajo hingga Pantai Kapuk. Agung menyebut Mumtaz panik tingkat dewa.

"He-he-he... panik tingkat dewa, ungkapan rasa takut berlebihan," katanya.

Serang Ayah Sendiri, Mumtaz Disebut di Luar Adab

Agung Mozin menilai sikap Mumtaz sudah di luar adab karena terkesan menyerang ayahnya sendiri, Amien Rais. Agung menyayangkan sikap Mumtaz tersebut.

"Melihat sikap Mumtaz yang terkesan menyerang Pak Amien Rais sebagai ayahnya yang membesarkan, sungguh sudah di luar adab masyarakat kita yang sangat religius, sehingga dapat kita nilai bahwa Mumtaz, yang menjadi Ketua OKK DPP PAN, begitu tega memperlakukan orang tuanya seperti itu, apalagi hanya orang-orang yang berstatus sebagai kader PAN," kata Agung kepada wartawan, Kamis (3/9/2020).

Menurut Agung, sikap Mumtaz adalah gambaran sebagian besar elite PAN saat ini. Dia mempertanyakan apakah petinggi-petinggi PAN menoleransi sikap tak terpuji Mumtaz.

"Apa yang dilakukan Mumtaz Rais sebagai Ketua OKK PAN sungguh sangat memalukan, karena apa yang dia lakukan itu adalah sebuah potret kecil dari sebagian besar elite partai lama yang bukan hanya cemas dan panik, tapi menunjukkan sikap yang tidak terpuji," sebut Agung.

"Apakah sikap demikian buruk itu dapat ditoleransi oleh elite PAN, sehingga tidak bisa dihentikan cuma karena ada kecemasan berlebihan atas hadirnya PAN Reformasi?" imbuhnya.

Mumtaz enggan menanggapi banyak terkait anggapan di luar adab. Mumtaz menyebut dirinyalah yang tahu bagaimana hubungannya dengan sang ayah.

"Saya nggak perlu menanggapi penyataan si Mozin itu karena, jika saya tanggapi, nanti malah saya yang degradasi. Dia jadi pansos, panjat sosial. Nanti kesenengan dia, ha-ha-ha...," kata Mumtaz Rais.

Mumtaz Rais justru merasa heran kenapa ada pihak yang ingin ikut campur urusannya dengan Amien Rais. Mumtaz menegaskan orang-orang seperti Mozin ini terkesan sok tahu.

"Yang pasti, Pak Amien adalah ayah kandung saya dan saya adalah bagian dari darah dagingnya. Hubungan ini yang paling tahu ya adalah kita berdua, makanya aneh saja tiba-tiba banyak pihak-pihak yang kepengin tahu, bahkan sudah menjurus ke sok tahu," ujar Mumtaz, ketika dihubungi, Jumat (4/9/2020).

Halaman 2 dari 3
(aik/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads