6 Kebijakan Terkait Corona yang Dianggap Berhasil oleh Pemerintah

6 Kebijakan Terkait Corona yang Dianggap Berhasil oleh Pemerintah

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 03 Sep 2020 17:41 WIB
Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito (YouTube Seskab)
Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito (YouTube Seskab)
Jakarta -

Virus Corona (COVID-19) telah menyebar di Indonesia sejak 6 bulan lalu. Pemerintah Indonesia telah membuat sejumlah kebijakan yang dianggap berhasil dalam menangani Corona di Tanah Air.

Juru bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menjelaskan berbagai kebijakan yang telah dilakukan pemerintah. Wiku menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers yang disiarkan di akun YouTube Setpres, Kamis (3/9/2020).

Berikut kebijakan yang dianggap berhasil dalam penanganan Corona di Indonesia selama 6 bulan:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Sistem Zonasi Warna

Wiku mengatakan kebijakan pertama yang dibuat pemerintah adalah terkait sistem zonasi. Menurutnya, sistem zonasi ini berfungsi sebagai penetapan pengendalian Corona di setiap wilayah dengan menggunakan indikator warna.

ADVERTISEMENT

"Sistem zonasi ini dengan maksud supaya pemerintah pusat dan pemerintah daerah bisa betul-betul mengendalikan keadaan masing-masing sesuai dengan tingkat penularan atau risiko yang ada di masing-masing wilayah yang berbeda dari satu ke yang lainnya, dari satu waktu ke waktu yang lainnya," kata Wiku.

2. Laboratorium Testing dan RS Rujukan Corona Ditambah

Pemerintah juga membuat kebijakan dengan menambah jumlah laboratorium dan rumah sakit rujukan khusus untuk menangani pasien Corona. Menurutnya, saat ini laboratorium dan rumah sakit itu telah tersebar di seluruh Indonesia.

"Pemerintah juga membuat kebijakan menambah jumlah laboratorium testing dari 1 menjadi lebih dari 300 laboratorium di seluruh Indonesia dari 12 kementerian/lembaga yang berbeda dan tersebar di seluruh Indonesia. Demikian juga dengan rumah sakit rujukan sekarang sudah berkembang menjadi lebih dari 800 rumah sakit rujukan, baik di tingkat nasional maupun di tingkat provinsi," ucap Wiku.

Menurut Wiku, dari penambahan jumlah kapasitas laboratorium dan rumah sakit rujukan tersebut, hasilnya dapat dirasakan. Kasus Corona di Tanah Air diklaim dapat terkendali dengan baik.

"Persentase kasus aktif nasional cenderung menurun di mana per Agustus 2020 sudah mencapai 23,64 persen dari 91,26 persen di bulan Maret 2020. Selain itu, persentase kematian nasional pun cenderung dari Mei setelah mencapai puncaknya di April, yaitu 8,64 persen, menjadi 4,47 persen pada bulan Agustus ini. Persentase kesembuhan nasional juga cenderung meningkat dan pada bulan Agustus mencapai 72,17 persen dari hanya 3,84 persen pada bulan Maret 2020," jelasnya.

3. Produksi APD dalam Negeri Standar Internasional

Sedangkan kebijakan dari aspek inovasi, Wiku menjelaskan pemerintah telah mendorong pembuatan alat pelindung diri (APD) produksi dalam negeri. Pembuatan APD dalam negeri ini telah disesuaikan dengan standar internasional.

"Pemerintah mendorong inovasi untuk pembuatan APD khusus cover all atau gon buatan Indonesia dengan bahan baku 100 persen dari Indonesia yang memenuhi standar internasional AATCC42 dan ISO serta ASDM," katanya.

4. Ventilator Buatan Indonesia

Bukan hanya APD yang diproduksi dalam negeri, pemerintah mendorong produksi ventilator bisa dilakukan di Tanah Air. Hasilnya, ventilator produksi dalam negeri itu sudah teruji klinis dengan baik.

"Inovasi di bidang yang lain adalah membuat ventilator buatan Indonesia yang telah teruji klinis dengan baik," katanya.

5. Produksi Masker Kain dengan Filtrasi Setara Masker Bedah

Kelangkaan masker saat awal Corona mewabah di Indonesia terjadi. Hal itu membuat pemerintah berusaha memproduksi masker kain dengan kualitas bagus agar dapat digunakan masyarakat Indonesia.

"Ketiga, telah memproduksi masker kain dengan kemampuan filtrasi setara dengan masker bedah dan masker kain tersebut bisa digunakan ulang," ucap Wiku.

6. Pengembangan Vaksin Merah Putih

Vaksin Corona di seluruh dunia hingga saat ini masih belum ditemukan. Vaksin itu masih dalam tahap uji klinis, termasuk vaksin dalam negeri yakni vaksin merah putih.

"Serta mengembangkan vaksin dalam negeri melalui konsorsium Eijkman dan Bio Farma, yaitu vaksin merah putih," katanya.

Ke depan, kata Wiku, pemerintah mentargetkan untuk menekan angka kasus positif serta meningkatkan kesembuhan dan menurunkan kematian. Hal itu, akan dibarengi dengan kebijakan peningkatan 3T yakni testing, tracing, dan treatment.

"Keempat, melakukan vaksinasi. Kelima, meningkatkan ketersediaan reagen PCR dan APD. Keenam adalah melakukan sosialisasi masif menggunakan sumber daya nasional. Ketujuh adalah meningkatkan perubahan perilaku untuk mematuhi protokol kesehatan dan kedelapan adalah meningkatkan interoperabilitas data agar kemampuan kita untuk melihat perkembangan yang ada dengan kasus COVID ini dapat cepat dimonitor," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(fas/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads