DKI Larang Isolasi Mandiri, Satgas: Pasien Ringan-Sedang Bisa ke Wisma Atlet

DKI Larang Isolasi Mandiri, Satgas: Pasien Ringan-Sedang Bisa ke Wisma Atlet

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 03 Sep 2020 17:17 WIB
Petugas mempersiapkan alat medis di RS Darurat Covid-19, kompleks Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta, Minggu (22/3/2020). Pemerintah menyiapkan 2.500 kamar tidur di tower enam dan tujuh Wisma Atlet yang digunakan sebagai RS Darurat Covid-19 untuk penanganan pasien Covid-19. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.
RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta (Galih Pradipta/Antara Foto)
Jakarta -

Pemprov DKI Jakarta akan menghapus kebijakan isolasi pasien positif virus Corona secara mandiri. Wacana larangan pasien COVID-19 melakukan isolasi mandiri muncul sebagai respons timbulnya klaster rumah tangga.

Terkait wacana tersebut, Satgas Penanganan COVID-19 menyampaikan pemerintah akan mendorong pasien-pasien COVID-19 yang mengalami gejala ringan hingga sedang untuk dipindahkan ke RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.

"Pemerintah mendorong agar pasien-pasien sedang dan ringan untuk pindah ke RS Wisma Atlet apabila ini kejadian di DKI Jakarta. Begitu juga untuk isolasi mandiri jika tak bisa di rumah, maka bisa menggunakan fasilitas yang ada di RS Wisma Atlet," kata juru bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito, dalam jumpa pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (3/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Wiku mengatakan, hal yang paling penting adalah meningkatkan kesadaran warga untuk menerapkan protokol kesehatan. Dengan begitu, diharapkan tak ada warga yang terpapar virus Corona.

"Dan kami mendorong agar, kembali lagi, yang perlu kita lakukan adalah menjaga masyarakat disiplin menjalankan protokol kesehatan, sehingga tekanan ini tidak terjadi terus-menerus kepada fasilitas kesehatan yang ada," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dalam kesempatan ini, Wiku juga mengungkapkan ada peningkatan angka keterpakaian tempat tidur isolasi di RS pada Agustus dan September. Pada Juli, jumlah pasien rawat inap di RS ada sebanyak 17.821. Kemudian pada September ini tercatat meningkat menjadi 19.457.

Wiku mengatakan Jakarta memang salah satu provinsi dengan angka keterpakaian tempat tidur yang tertinggi, tepatnya di bawah Bali.

"Persentase keterpakaian tempat tidur yang paling tinggi sampai saat ini ada di Provinsi Bali, DKI Jakarta, Kaltim, dan Jawa Tengah," ucapnya.

Sementara itu, persentase keterpakaian ruang ICU untuk pasien COVID-19 paling banyak di Jakarta. Setelah itu ada Nusa Tenggara Barat, Papua, dan Kalimantan Selatan. Wiku pun meminta agar rumah sakit di setiap provinsi tidak sampai melebih 60 persen kapasitas.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan di masa mendatang tidak akan ada isolasi mandiri bagi pasien COVID-19. Anies mengatakan Pemprov DKI sedang menyiapkan regulasi agar isolasi pasien COVID-19 diatur oleh pemerintah.

"Ini sedang disiapkan regulasinya bahwa isolasi itu dikelola oleh pemerintah sehingga bisa lebih efektif dalam memutus mata rantai karena tidak semua dari mereka yang terpapar tanpa gejala bisa melakukan isolasi dengan baik di rumah masing-masing," kata Anies di kawasan Danau Sunter, Jalan Danau Sunter Selatan, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (1/9).

Anies menyebut nantinya semua pasien positif Corona akan diisolasi di fasilitas kesehatan pemerintah. Dia menilai masyarakat belum disiplin dalam melakukan isolasi mandiri.

Halaman 2 dari 2
(jbr/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads