Satgas COVID-19 menyebut ada tiga klaster penyumbang Corona terbanyak di DKI Jakarta. Tiga teratas itu adalah rumah sakit, pasien komunitas atau contact tracing, dan perkantoran.
Hal itu diungkapkan anggota Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah saat konferensi pers di YouTube BNPB, Rabu (2/9/2020). Dewi mengatakan analisisnya ini dilakukan sejak PSBB transisi pertama 4 Juni hingga 24 Agustus 2020.
"Kita lihat memang paling banyak penyumbang kasus di DKI Jakarta adalah pasien di rumah sakit. Namun trennya meningkat karena kira-kira sebulan lalu persentase 50 persen, sekarang naik 62 persen. Jadi memang cukup banyak pasien datang ke rumah sakit dengan sudah punya gejala," kata Dewi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyumbang kedua dari pasien komunitas atau contact tracing. Kemudian ketiga penyumbang kasus Corona terbanyak ada di perkantoran.
"Pasien komunitas, ini berdasarkan hasil contact tracing yang dilakukan ini adalah di angka sekitar 40 persen, kemudian naik. Ketiga kalau dulunya ada ABK/PMI, sekarang ada naik perkantoran menjadi peringkat ketiga penyumbang (kasus terbanyak) dengan angka 8,47 persen kasus berasal dari perkantoran," jelasnya.
Berikut klaster penyumbang kasus Corona terbanyak di DKI:
1. Pasien rumah sakit: 16.918 (62,09 persen)
2. Pasien di komunitas: 11.141 (40,89 persen)
3. Perkantoran: 2.307 (8,47 persen)
4. ABK/PMI: 1.330 (4,88 persen)
5. Pasar: 622 (2,28 persen)
6. Pegawai di RS: 428 (1,57 persen)
7. Pegawai di puskesmas: 193 (0,71 persen)
8. Kegiatan keagamaan: 149 (0,55)
9. Asrama: 68 (0,25 persen)
10. Rutan: 54 (0,20 persen)
11. Panti: 45 (0,17 persen).