.webp)
Gubernur Riau Syamsuar bersama semua kepala daerah sepakat akan memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) skala kecil di tingkat kecamatan. Ini diberlakukan guna memutus mata rantai penyebaran virus Corona (COVID-19) yang kian melonjak.
"Hasil rapat virtual Gubernur Riau bersama kepala daerah telah ada kesepakatan diberlakukannya PSBB mikro (kecil) untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 yang terus melonjak di Riau," kata Kadis Kominfo dan Statisik Riau Chairul Riski kepada wartawan, Selasa (1/9/2020).
Riski menjelaskan, PSBB skala kecil ini pada prinsipnya sudah disetujui pada bupati dan wali kota di Riau. Ini mengingat jumlah penularan virus Corona terus meningkat dan mendekati 2 000 kasus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena itulah, hasil rapat tadi adanya kesepakatan seluruh kepala daerah untuk memberlakukan PSBB skala mikro tersebut. Saat ini teknis pelaksanaannya masih digodok dua sampai tiga hari lagi. Diperkirakan awal pekan depan sudah diberlakukan," kata Riski.
Riski menyebutkan PSBB skala kecil ini akan diberlakukan dalam lingkup kecamatan. Misalnya, kata dia, jika ada kecamatan di Pekanbaru yang masuk zona merah, kawasan tersebut berlaku PSBB skala mikro.
Menurut Riski, saat kecamatan melakukan PSBB skala mikro, tim Satgas Percematan Penanggulangan COVID-19 akan ditempatkan di kecamatan tersebut. Segala bentuk tempat keramaian, seperti pasar, atau pusat keramaian lain harus ditutup sementara.
"Nanti akan ada tim yang dibentuk dalam memantau pelaksanaan PSBB skala mikro. Tim terdiri atas lintas instansi, dari dinas kesehatan, Satpol PP, pihak kepolisian, dan instansi terkait lainnya," kata Riski.
Riski menyebut batas waktu PSBB skala mikro di wilayah kecamatan akan ditentukan dengan kondisi penyebarannya untuk tidak makin meluas. Bila nantinya kawasan tersebut dinilai adan penurunan, maka PSBB skala mikro akan dicabut kembali.
"Teknis pelaksanaan di lapangan ini yang masih kita godok bersama. Ini perlu dilaksanakan demi memutus mata rantai penyebarannya," tutup Riski.
