Siapa Penegak Hukum Pemeras Eksekutif yang Disindir Jokowi?

Siapa Penegak Hukum Pemeras Eksekutif yang Disindir Jokowi?

Danu Damarjati - detikNews
Kamis, 27 Agu 2020 11:24 WIB
Presiden Jokowi, 26 Agustus 2020, dalam acara Aksi Nasional Pencegahan Korupsi. (Dok YouTube Sekretariat Presiden)
Presiden Jokowi, 26 Agustus 2020, dalam acara Aksi Nasional Pencegahan Korupsi. (Dok. YouTube Sekretariat Presiden)

Eksekutif yang lebih utama

Handoko berpandangan, Presiden Jokowi lebih menekankan isu 'penegak hukum menakut-nakuti eksekutif' ketimbang isu 'penegak hukum menakut-nakuti pengusaha dan masyarakat'. Soalnya, Jokowi menyebut eksekutif lebih dulu dengan rangkaian kalimat tersendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau saya lihat cenderung eksekutif yang dimaksud. 'Eksekutif' dulu, baru ke 'pengusaha dan masyarakat'. Ini karena itu disebutkan duluan, kemudian jeda, baru sekaligus berdua, 'pengusaha dan masyarakat', tidak disebutkan terpisah. Hanya 'eksekutif' yang disebutkan terpisah," kata Handoko.

Simak kalimat Jokowi berikut ini:

ADVERTISEMENT

"Ini sudah saya sampaikan berkali-kali, jangan pernah memanfaatkan yang tidak sinkron ini, yang belum sinkron ini, untuk menakut-nakuti eksekutif (jeda), untuk menakut-nakuti pengusaha dan masyarakat."

Sebelum sampai ke momen video itu, Jokowi terlebih dahulu menunjukkan ekspresi kesal dengan ketidakpastian hukum. Bahkan, Jokowi terdeteksi memperlihatkan ekspresi marah pada menit 24:24, saat berbicara, "Regulasi yang membuat prosedur berbelit-belit," dalam kalimat, "Sekali lagi regulasi nasional harus kita terus benahi, regulasi yang tumpang tindih, regulasi yang tidak jelas dan tidak memberikan kepastian hukum, regulasi yang membuat prosedur berbelit-belit, regulasi yang membuat pejabat dan birokrasi tidak berani melakukan eksekusi dan inovasi. Ini yang harus kita rombak kita sederhanakan."

"Presiden sangat kesal dengan ketidakjelasan, ketidakpastian hukum yang berbelit-belit. Yang sangat mengesalkan dan beliau nyinyiri juga adalah 'berbelit-belit'. Itu ekspresi marah," kata Handoko.

Pakar Deteksi Kebohongan (Lie Detector), Handoko Gani. (Dok Pribadi)Pakar Deteksi Kebohongan (Lie Detector), Handoko Gani. (Dok. Pribadi)

Pada menit 26:28, saat Jokowi berbicara soal 'musuh negara', Jokowi menggerakkan mulut ke bawah alias ekspresi AU 15 dalam FACS. Ekspresi geram menyusul pada 4 detik kemudian, saat Jokowi menyatakan tidak akan menoleransi siapapun yang melakukan pelanggaran.

Begini kalimat lengkap Jokowi di menit 26 yang mengandung ekspresi sebagaimana diulas Handoko:

"Saya peringatkan aparat penegak hukum dan pengawas yang melakukan seperti ini adalah musuh kita semuanya, musuh negara. Saya tidak akan memberikan toleransi terhadap siapa pun uang melakukan pelanggaran ini."


(dnu/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads