Protes Tambang Pasir Bikin 3 Nelayan Ditangkap dan Kapal Ditenggelamkan

Round-Up

Protes Tambang Pasir Bikin 3 Nelayan Ditangkap dan Kapal Ditenggelamkan

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 25 Agu 2020 07:51 WIB
Kondisi setelah kapal nelayan di Makassar ditenggelamkan Dit Polair Polda Sulsel (dok. LBH Makassar).
Foto: Kondisi setelah kapal nelayan di Makassar ditenggelamkan Dit Polair Polda Sulsel (dok. LBH Makassar).
Jakarta -

Tiga orang nelayan di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan protes terhadap kapal penambang pasir. Namun protes mereka itu berujung petaka.

Pada Minggu (23/8/2020) polisi menangkap tiga orang nelayan saat mereka melancarkan protes kepada kapal penambang pasir. Penangkapan ini juga diwarnai dengan penenggelaman kapal milik nelayan.

Tak terima dengan kejadian itu, pihak keluarga kemudian meminta bantuan hukum kepada LBH Makassar. Kepala Divisi Tanah dan Lingkungan LBH Makassar Edy Kurniawan membenarkan peristiwa tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketiga nelayan (yang ditangkap) tersebut bernama Safaruddin, Faisal dan Baharuddin," kata Edy melalui keterangan tertulis yang diterima detikcom, Senin (24/8/2020).

Edy menuturkan peristiwa ini terjadi pada pukul 10.00 Wita saat kapal tambang pasir milik PT B menambang pasir di wilayah tangkap nelayan. Di area itulah para nelayan menggantungkan hidupnya.

ADVERTISEMENT

"Akibatnya, para nelayan kehilangan hasil tangkapan karena lautnya langsung jadi keruh," beber Edy.

Merasa terganggu dengan aktivitas tambah karena air keruh, nelayan kemudian melakukan protes. Namun rencana tersebut tak sampai lantaran kapal penambang pasir itu dikawal oleh satu kapal perang dan empat kapal sekoci milik Direktorat Polairud Polda Sulsel.

Edy menerangkan seorang nelayan langsung didatangi dan ingin diborgol, namun yang bersangkutan menolak. Nelayan itu juga diancam, lepa-lepa atau kapal kecil miliknya ditenggelamkan.

"Beruntung nelayan berhasil menyelamatkan diri dengan melompat ke laut," beber Edy.

Tonton juga video 'Dihantam Ombak, Kapal Nelayan Terbalik di Laut Jawa!':

[Gambas:Video 20detik]



Tak sampai di situ, Edy menyebut saat peristiwa itu terdengar beberapa kali suara tembakan di lokasi. Salah seorang nelayan juga mengaku dipukuli oleh salah anggota Polairud.

"Dua kapal nelayan ditenggelamkan dan satu dirusak. Salah satu di antara nelayan dipukuli menggunakan bambu oleh anggota Polairud," sambung Edy.

Dirpolairud Polda Sulsel Kombes Hery Wiyanto membenarkan penangkapan itu. Hery menyebut ada tiga orang nelayan yang diamankan.

"Ada 3 orang yang diamankan," kata Kombes Hery saat dimintai konfirmasi terpisah oleh detikcom.

Kata Hery, pada saat kejadian kapal yang melakukan penyedotan pasir laut tiba-tiba didatangi puluhan nelayan dengan kapal Katingting. Hety menyebut pada nelayan melempari kapal menggunakan ketapel.

"Dan (nelayan) melempari menggunakan ketapel dan lain-lain," katanya.

lantaran kewalahan, PT B kata Hery meminta bantuan hingga pihaknya turun tangan. Dia pun menyebut penangkapan 3 nelayan itu sebagai bentuk penegakan hukum.

"Dilakukan penegakan hukum," pungkas Kombes Hery.

Polisi Bantah Tenggelamkan Kapal Nelayan

Direktorat Polisi Perairan Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) membantah telah menenggelamkan kapal nelayan saat menangkap 3 nelayan itu. Polisi menyebut kapal nelayan hanya tersenggol.

"Tidak benar kita lakukan penenggelaman. Saya sebenarnya mau bawa ke sini kapal-kapal itu karena kondisi laut yang kencang ombak, kita senggol kapal saja langsung miring, itu bukan tenggelam, masih bisa ditarik," ujar Direktur Polair Sulsel, Kombes Herry Wiyanto di kantornya di Jalan Nusantara, Makassar, Senin (24/8/2020).

Hery menyebut saat protes itu terjadi kapal Dit Polair Polda Sulsel tengah mengamankan aktivitas penambangan pasir. Karena merasa dirugikan, nelayan lalu mendatangi kapal penambang pasir.

"Kemarin kapal Mabes Polri KM Belibis 507 dan saya ada 3 kapal melakukan pengawalan, pada saat kegiatan penyedotan pasir sudah 3 jam. Kapal Belibis kewalahan memanggil kami dan Polair hanya pengamanan jalur saja untuk membantu," katanya.

Hery juga menjelaskan adanya bunyi tembakan. Dia menyebut tembakan itu adalah peringatan untuk pembubaran karena perahu mengerubungi sea rider.

"Kondisinya kemarin sudah mengepung kapal, sehingga minta bantuan ke kita karena ada berpuluh-puluh kapal kantinting (perahu) yang mengerubungi. Ada tembakan (peringatan) untuk membubarkan karena mengerubungi sea rider," terangnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads