Direktorat Polisi Perairan Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) membantah telah menenggelamkan kapal nelayan saat menangkap 3 nelayan yang protes penambangan pasir laut di Laut Makassar. Kapal nelayan hanya tersenggol.
"Tidak benar kita lakukan penenggelaman. Saya sebenarnya mau bawa ke sini kapal-kapal itu karena kondisi laut yang kencang ombak, kita senggol kapal saja langsung miring, itu bukan tenggelam, masih bisa ditarik," ujar Direktur Polair Sulsel, Kombes Herry Wiyanto di kantornya di Jalan Nusantara, Makassar, Senin (24/8/2020).
Herry mengungkapkan, saat itu kapal dari Dit Polair Polda Sulsel tengah melakukan pengawalan aktivitas penambangan pasir laut. Namun seketika datang nelayan yang merasa dirugikan oleh aktivitas penambangan pasir laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin kapal Mabes Polri KM Belibis 507 dan saya ada 3 kapal melakukan pengawalan, pada saat kegiatan penyedotan pasir sudah 3 jam. Kapal Belibis kewalahan memanggil kami dan Polair hanya pengamanan jalur saja untuk membantu," katanya.
Dia mengatakan pemanggilan bantuan ke pihaknya dikarenakan telah terjadi pengepungan terhadap kapal Mabes Polri dan kapal penyedot pasir yang dilakukan oleh puluhan perahu nelayan.
"kondisinya kemarin sudah mengepung kapal, sehingga minta bantuan ke kita karena ada berpuluh-puluh kapal kantinting (perahu) yang mengerubungi. Ada tembakan (peringatan) untuk membubarkan karena mengerubungi sea rider," terangnya.
Menurutnya, kejadian itu merupakan rentetan kejadian yang telah terjadi dalam 2 bulan terakhir. Penambangan pasir merupakan keperluan pembangunan Makassar New Port (MNP) dan telah memiliki izin dan bagian dari proyek nasional pemerintah.
Bahkan, sempat terjadinya pelemparan bom molotov oleh orang tidak dikenal terhadap fasilitas MNP dalam beberapa bulan terakhir.
"Ini merupakan rentetan peristiwa karena beberapa kali unjuk rasa itu selalu diwarnai dengan pelemparan bom molotov dan sebagainya. ada peristiwa di MNP itu sudah dua kali menggunakan bom molotov, terakhir itu tanggal 18 dan 19 Agustus waktunya jam 7 pagi dan jam 12 malam," kata dia.
Tonton video 'Dihantam Ombak, Kapal Nelayan Terbalik di Laut Jawa!':