Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan situasi pandemi COVID-19 saat ini sedang berada di fase serba ketidaktahuan. Anies menyebutnya dengan istilah we don't know what we don't know.
Anggota Fraksi Partai Demokrat (PD) DPRD DKI Jakarta Mujiyono mengatakan, Anies bukannya bingung dalam menghadapi pandemi virus Corona. Namun, Anies sedang tidak yakin dengan skema penanggulangan COVID-19 yang selama ini sudah diterapkan.
"Bukan bingung ya, istilahnya adalah ketidakyakinan atas skema-skema yang sudah diterapkan selama ini dari beberapa faktor, ditetapkan misalnya PSBB transisi, syarat idealnya begini-begini. Kan begitu kan, outputnya kurang lebih sama seperti ini. Dengan catatan masyarakat tertib, masyarakat disiplin kalau tanpa itu tentunya juga akan tidak efektif," ujar Mujiyono saat dihubungi, Selasa (18/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta itu mengatakan, salah satu penyebab masih tingginya angka kasus positif Corona di Jakarta karena tidak ada dukungan dari masyarakat. Menurutnya, dukungan masyarakat menjadi faktor penting dalam keberhasilan penanggulangan COVID-19.
"Iya, kalau saya melihat begitu (adanya ketidakyakinan) kalau dia sampaikan itu, kalau memang kalimatnya benar. Dia merasa formula yang sekarang skema yang diterapkan di beberapa kali PSBB transisi tidak didukung oleh terutama keberadaan masyarakat dan elemen lain, yang pada akhirnya tidak efektif," ucapnya.
"Saat PSBB transisi diterapkan ternyata makin banyak yang positif disamping tracing yang tinggi, DKI kan sudah melebih standar WHO, mungkin karena faktor itu, faktor di mana harus diperketat kembali ke PSBB awal atau yang paling penting PSBB transisi tapi disiplin masyarakat harus ditingkatkan," imbuhnya.